Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Dorong Kemandirian Ekonomi Desa, Ateng Sutisna Usulkan Kopdes Merah Putih Jadi Motor OVOI

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (09/05) — Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS Ateng Sutisna kembali menegaskan pentingnya membangun kemandirian ekonomi desa melalui program One Village One Industry (OVOI).

Menurutnya, inisiasi OVOI harus dimulai dari basis kelembagaan ekonomi yang nyata dan membumi di tengah masyarakat, salah satunya adalah Koperasi Desa Merah Putih.

“Jika kita ingin OVOI menjadi gerakan yang berdampak luas, maka mulainya harus dari desa. Dan Koperasi Desa Merah Putih adalah bentuk konkret dari kelembagaan ekonomi desa yang bisa diandalkan,” ujar Ateng

Lebih lanjut, Anggota Komisi II tersebut menekankan bahwa Koperasi Desa Merah Putih bukan hanya menjadi mitra strategis, tapi juga fondasi dari implementasi OVOI di tingkat akar rumput.

Ateng menyoroti bahwa selama ini banyak program industri skala kecil dan menengah yang tidak terhubung langsung dengan struktur kelembagaan desa, sehingga sulit berkembang secara sistematis.

“Kopdes Merah Putih bisa menjadi katalisator. Ia bisa mengintegrasikan potensi desa, memberdayakan warga, dan menyambungkan mereka dengan program-program yang lebih besar seperti OVOI yang diinisiasi oleh ISMI (ikatan saudagar muslim Indonesia),” jelasnya.

Menurutnya, koperasi produksi yang berbasis desa juga memiliki fleksibilitas untuk bermitra dengan BUMDes, pemerintah daerah, bahkan lembaga filantropi dan swasta, sehingga lebih adaptif terhadap kebutuhan lokal.

“Kalau ingin OVOI berhasil, jangan hanya bicara di level pusat atau industri besar. Kita harus turun ke desa, ke koperasi, ke pelaku usaha kecil, dan bangun dari situ. Mulainya ya dari Kopdes Merah Putih, yang punya semangat gotong royong dan akar lokal yang kuat. Saat ini kami tengah menjalin kemitraan antara Pemda Sumedang dan salah satu grup Industri Intermediate bahan pangan hortikultura yang tengah berkembang di Indonesia untuk beberapa pilot project di beberapa desa di Sumedang. Targetnya adalah industry intermediate berbasis hortikultura skala kecil diinisiasi di desa-desa pilot project di Sumedang” tegasnya.

Ia pun mendorong kementerian terkait untuk memberi perhatian lebih besar kepada model koperasi produksi yang selaras dengan semangat OVOI.

Anggota Fraksi PKS tersebut menilai, pendekatan ini tidak hanya sesuai dengan cita-cita ekonomi kerakyatan, tapi juga menjawab tantangan ketimpangan pembangunan antara desa dan kota.

“OVOI harus menjadi gerakan nasional yang dimulai dari bawah, dari desa. Kalau tidak begitu, program ini hanya akan jadi jargon. Dengan Kopdes Merah Putih sebagai pionir, saya yakin desa bisa bangkit dan mandiri secara ekonomi,” pungkasnya.