
Jakarta (07/05) — DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) menggelar konferensi pers bertajuk ‘Kabar Terbaru dari Gaza’ di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (7/5).
Acara ini menggandeng Kementerian Luar Negeri, BAZNAS, dan Kementerian Sosial, serta menghadirkan Tim Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang baru kembali dari misi kemanusiaan di Gaza.
Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, menegaskan bahwa DPR telah memposisikan diri sebagai rumah perjuangan kemanusiaan untuk Palestina.
“BKSAP DPR RI sudah sejak tiga bulan lalu menggagas DPR sebagai rumah para pejuang kemanusiaan Palestina,” ungkap Mardani.
Ia menyebut, selain menyalurkan bantuan, DPR juga mempersiapkan penyelenggaraan forum PUIC (Parliamentary Union of the OIC) di Jakarta pada 12–15 Mei, serta pemberangkatan tim medis ketiga ke Gaza pada Juli mendatang.
Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havaz Oegroseno menyampaikan apresiasi atas inisiatif DPR dan menyatakan bahwa pemerintah konsisten mendukung Palestina di berbagai forum internasional.
“Atas nama Menlu dan pemerintah, kami menyampaikan terima kasih atas ruang ini untuk mendengarkan langsung pengalaman dari lapangan,” kata Arif.
Dari sisi medis, kondisi kemanusiaan di Gaza digambarkan sangat memprihatinkan. Dr. Prita sebagai perwakilan Tim BSMI mengatakan bahwa mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
“Kami menemukan banyak bayi lahir prematur dan ibu yang tidak bisa menyusui karena kekurangan gizi. Kami berharap suara kami bisa lebih didengar karena kami melihat langsung kenyataannya,” tuturnya.
Senada dengan itu, Dr. Harfindo, mengungkapkan bahwa luka-luka akibat serangan sangat sulit disembuhkan karena minimnya asupan protein. Ketua tim medis, Prof. Dr. Basuki, menambahkan bahwa misi kemanusiaan ini bersifat lintas negara dan agama.
“Kami bekerja bersama tenaga medis dari Inggris, Qatar, Yordania, bahkan ada dari Yunani dan Kanada yang non-Muslim. Ini bukan soal agama, ini soal kemanusiaan,” katanya.
Sementara itu, BAZNAS menyatakan komitmen menyalurkan dana zakat untuk bantuan kemanusiaan, sementara Kementerian Sosial menyiapkan dukungan layanan bagi pengungsi Palestina di Indonesia.
Mardani menutup acara dengan mengajak seluruh elemen bangsa dan dunia internasional untuk terus bersolidaritas.
“Kita bukan hanya mengutuk kekejaman, tapi menguatkan kolaborasi konkret untuk Palestina,” tegasnya.