Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan, Fikri Faqih: Pemahaman Pilar Kebangsaan Krusial bagi Generasi Muda

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Slawi (05/05) — Ratusan mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di Kabupaten Tegal mendapat pembekalan penting mengenai kebangsaan melalui kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI).

Kegiatan ini digelar pada Rabu (30/4/2025) bertempat di Aula DPD PKS Kabupaten Tegal, Kalisapu, Slawi.

Sosialisasi ini dipimpin langsung oleh Anggota DPR/MPR RI dari Fraksi PKS, Abdul Fikri Faqih. Dihadapan puluhan peserta yang antusias, legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini memaparkan materi mengenai makna mendalam dari konstitusi, pentingnya Pancasila bagi pemuda, alasan fundamental pemilihan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat membekali para mahasiswa KIP Kuliah dengan pemahaman kebangsaan yang kuat, menjadikan mereka generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kebangsaan yang kokoh dan siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Pria yang akrab disapa Fikri ini menekankan bahwa pemahaman terhadap pilar-pilar kebangsaan sangat krusial, terutama bagi generasi muda sebagai penerus bangsa.

“Konstitusi, dalam hal ini UUD NRI Tahun 1945, berfungsi sebagai landasan hukum utama, menjamin Hak Asasi Manusia, membatasi kekuasaan negara, menjadi pedoman bernegara, menjamin keadilan sosial, dan merupakan sumber hukum tertinggi,” jelasnya.

Mengenai peran Pancasila, pria yang akrab disapa Fikri ini secara khusus menyoroti relevansinya bagi kalangan mahasiswa.

“Pancasila sangat penting bagi pemuda,”ujarnya.

“Di antaranya untuk membentuk karakter dan kepribadian, meningkatkan pemahaman dan penghayatan nilai-nilai luhur, membangun nasionalisme dan solidaritas, membantu menghadapi tantangan global, serta yang terpenting, menjadikan kalian agen perubahan positif di masyarakat,” jelas Fikri.

Lebih lanjut, dijelaskan pula alasan kuat para pendiri bangsa memilih NKRI sebagai bentuk negara. Bentuk negara kesatuan dinilai paling tepat untuk mewadahi persatuan bangsa yang majemuk, menjaga keutuhan di tengah keberagaman, memungkinkan efisiensi pengelolaan negara dari pusat ke daerah, serta mencegah potensi perpecahan yang dapat terjadi pada bentuk negara lain.

Makna ‘Bhinneka Tunggal Ika’ pun tak luput dari pembahasan. Semboyan ini dipilih karena secara sempurna mencerminkan kondisi Indonesia yang kaya akan keberagaman suku, agama, budaya, dan ras, namun tetap terikat dalam persatuan dan kesatuan yang kokoh. Semboyan ini menjadi cermin identitas sekaligus landasan pemersatu bangsa.

Menutup materinya, Fikri berpesan bahwa pembinaan generasi muda untuk menyongsong ‘Indonesia Emas’ membutuhkan upaya komprehensif.

Selain pemahaman kebangsaan, dibutuhkan pula pendidikan berkualitas, pengembangan keterampilan, penanaman jiwa kepemimpinan, serta kesadaran akan pentingnya persatuan dan keberagaman. Inovasi, kreativitas, dan partisipasi aktif dalam pembangunan juga menjadi kunci utama.