
Pekanbaru (04/05) — Riau sebagai negeri berbudaya Melayu nan agamis dirasa cocok untuk dikembangkan pariwisata halal. Sektor ini diyakini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kebudayaan masyarakat.
Hal itu terungkap saat pertemuan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Riau dengan anggota Komisi VII DPR RI Hendry Munief di Hasanah Guest House pada Kamis (01/05/2025).
Pertemuan yang berlangsung dengan skema dialog dan diskusi itu berlangsung hangat. Terlihat Hendry Munief mencatat berbagai pandangan dan saran para pengurus DMI Riau yang hadir.
Ketua DMI Riau, Mizan Asnawi saat memulai dialog menyampaikan bahwa sektor Pariwisata Halal dapat menjadi pionir pengembangan pariwisata dan industri pendukungnya ke depannya. Riau sebagai negeri berbudaya dan agamis sangat untuk itu.
“Dulu pernah berkembang pesat destinasi wisata religi Masjid Islamic Center Rokan Hulu. Pengurus saja saat itu bisa mengumpulkan hingga miliaran rupiah per bulan dari sektor ini. Harusnya seperti di Kota Pekanbaru, keberadaan masjid Agung An Nur dapat digarap lebih maksimal.” terang Mizan yang disimak serius oleh Hendry Munief.
Dia menjelaskan bahwa DMI Riau turut serta mendukung industri pariwisata halal di Riau selama ini. Ada beberapa program DMI yang mendukung parisiwata seperti Gerakan Shubuh di Masjid (GSM), dimana salah satu daya tariknya adalah jamaahh yang hadir membawa pulang mayur sebagai bekal sehingga turut mendukung UMKM.
“Kemudian kita ada juga Pelatihan Guide Masjid dan Masjid preneur. Dimana pengurus Masjid dan dai diberikan pelatihan bagaimana menjadi memberikan pelayanan maksimal kepada jamaah terutama jamaah yang singgah atau dari luar kota. Dan juga Masjid sebagai pusat ekonomi ummat, pemberdayaan UMKM.” kata dosen UMRI ini.
Dia berharap agar Hendry Munief turut mendukung pembinaan para da’i, remaja dan pengurus masjid di sektor kepariwisataan, ekonomi kreatif dan UMKM sebagai mitra komisi VII DPR RI.
Hendry Munief saat dialog tersebut mengapresiasi langkah DMI Riau selama ini dalam pembinaan masjid dan jamaahnya. Dia menyebut, persepsi masjid sebagai rumah ibadah harus dikembalikan ke fungsi awal ketika Rasulullah SAW membangun masjid. Dimana masjid dijadikan sebagai pusat peradaban islam.
Dia juga menyanggupi permintaan DMI Riau agar adanya kolaborasi dan pembinaan para da’i ke depannya.
“Program-program DMI ini patut kita dukung. Ada masjidpreneur, guide masjid, ada juga GSM yang mendorong peran aktif UMKM. Kita juga ingin ke depannya muncul embrio semangat seperti Masjid Jogokariyan, Masjid Munzalan di Riau. Masjid bukan lagi tempat ibadah tapi juga pusatnya aktifitas masyarakat,” terangnya.
Terkait pariwisata halal, dia menyampaikan sangat cocok dikembangkan di Riau. Apalagi katanya Pemprov Riau sudah punya Pergub terkait pengembangan pariwisata halal ini.
“Ke depan ini akan jadi tanggungjawab kita bersama. Kita dukung pemerintah daerah mengembangkan pariwisata halal. Tentu juga butuh dukungan dari komunitas, badan usaha hingga pelaku UMKM dan Pegiat wisata atas hal ini. Saya siap berkolaborasi dengan semua pihak,” tutupnya.