Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Peringatan Hari Buruh, Saadiah Dorong Peningkatan Keterampilan dan Kesejahteraan Pekerja

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (01/05) — Anggota DPR RI dari Dapil Maluku, Saadiah Uluputty, yang juga merupakan Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) di Komisi IV, menyuarakan semangat dan harapan dalam memperingati Hari Buruh pada 1 Mei 2025.

Dalam pernyataannya, Saadiah menekankan pentingnya keberpihakan nyata terhadap para pekerja di semua sektor, termasuk petani, nelayan, serta masyarakat yang hidup di sekitar kawasan hutan yang selama ini sering luput dari perhatian publik dan kebijakan negara.

“Hari Buruh bukan hanya milik buruh pabrik atau sektor industri formal. Kita harus memperluas perspektif bahwa petani, nelayan, dan masyarakat sekitar hutan juga adalah pekerja produktif yang menopang ketahanan pangan, keberlanjutan ekologi, dan ekonomi daerah,” ujar Saadiah.

Ia menekankan bahwa tantangan terbesar saat ini bukan hanya soal ketersediaan lapangan kerja, tetapi juga tentang peningkatan keterampilan (upskilling), peningkatan pendapatan, daya beli, dan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi para pekerja di sektor-sektor tersebut.

Saadiah menilai bahwa negara harus hadir lebih kuat dalam menyediakan akses pelatihan, teknologi tepat guna, dan perlindungan harga komoditas, terutama di sektor pertanian dan kelautan.

Sebagai anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi urusan pertanian, kelautan, perikanan, dan kehutanan, Saadiah mendorong kementerian terkait untuk lebih fokus pada program-program yang membangun SDM sektor primer.

Ia juga menekankan pentingnya validasi dan pemutakhiran data pekerja sektor pertanian dan perikanan untuk memastikan mereka mendapat akses pembinaan dan perlindungan sosial yang setara dengan pekerja formal.

“Kita tidak bisa bicara kesejahteraan kalau buruh tani masih terjebak dalam sistem distribusi yang timpang, harga hasil panen yang tidak stabil, atau nelayan yang tak punya jaminan ketika musim paceklik datang. Negara harus hadir lebih tegas dan konsisten,” tegasnya.

Pada momentum Hari Buruh ini, Saadiah mengajak semua pemangku kebijakan untuk menjadikan pekerja sektor informal—terutama di daerah kepulauan seperti Maluku—sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional.

“Hormatilah kerja mereka, tingkatkan keterampilan mereka, dan sejahterakan hidup mereka. Itulah makna sejati dari Hari Buruh,” pungkasnya.