
Karawang (01/05) — Dalam momentum Hari Buruh Internasional (May Day) yang diperingati setiap 1 Mei, Anggota DPR RI Fraksi PKS Dapil Jabar VII, Jalal Abdul Nasir, menyampaikan apresiasi dan penghormatan setinggi-tingginya kepada seluruh pekerja Indonesia yang telah menjadi penggerak utama pembangunan nasional.
Mengangkat semangat ‘May Day is Kolaborasi Day’, Haji Jalal menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan para pekerja adalah kunci dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
“Merajut kebersamaan bukan hanya soal solidaritas, tetapi juga keberanian untuk membangun sistem ketenagakerjaan yang adil dan manusiawi,” ungkap Haji Jalal.
Ia juga mengangkat sejumlah tantangan nyata yang masih dihadapi para pekerja, termasuk maraknya praktik tidak etis seperti adanya oknum-oknum atau mafia tenaga kerja yang meminta uang kepada pelamar kerja, bahkan untuk posisi kontrak yang tidak menentu.
“Fenomena seperti ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Kita tidak boleh membiarkan praktik tersebut mencederai harapan para pencari kerja. Kolaborasi juga berarti membersihkan sistem dari celah-celah penyalahgunaan,” ujarnya.
Namun demikian, Haji Jalal tetap optimistis bahwa dengan komitmen bersama, Indonesia mampu menciptakan iklim kerja yang adil dan produktif. Ia juga mengajak para pekerja untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri, serta membuka ruang dialog yang sehat dan konstruktif.
Peringatan Hari Buruh kali ini juga bertepatan dengan usia ke-23 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung semangat ‘Kokoh Melayani, Konsisten Mengabdi’.
Hal ini menegaskan komitmen Haji Jalal dan PKS untuk terus memperjuangkan keadilan sosial dan perlindungan pekerja di parlemen.
“Selamat Hari Buruh. Semoga perjuangan kita bersama melahirkan keadilan sosial dan kemajuan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Peringatan Hari Buruh 2025 bukan sekadar simbol perjuangan, tetapi juga pengingat bahwa kolaborasi dan kepedulian adalah jalan terbaik menuju masa depan dunia kerja yang lebih bermartabat.