
Makassar (29/04) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Meity Rahmatia menyoroti peristiwa kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan.
Terbaru, kata Meity, terungkapnya kasus kekerasan pada anak dan perempuan pekerja di Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari.
“Sungguh tragis, peristiwa di pusat wisata ibukota Jakarta itu mengeksploitasi anak dan perempuan yang mendekati praktik perbudakan di masa lampau,” ungkap Anggota Komisi XIII ini.
Dalam pengakuannya kepada Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) sejumlah mantan pemain OCI mengaku kerap disiksa selama bekerja di tempat tersebut.
“Beberapa diantara pekerja OCI membeberkan telah mengalami eksploitasi sejak 1970-an.
Meiliana Damayanti misalnya, mengaku pernah diperlakukan sangat tidak manusiawi,” ujarnya.
Dipukuli pengelola, dijejali kotoran hewan, dirantai hingga dipisahkan dari anak kandungnya. Perempuan tersebut mengaku diadopsi pemilik OCI sejak kecil. “Saya dijejali tahi gajah,” ungkap salah satu korban kepada Komnas HAM, Selasa (15/05/2025) lalu.
Selain ke Komnas HAM, Meiliana dan beberapa temannya juga melaporkan kasus mereka ke Komnas Perempuan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (PPPA) dan Kementerian HAM.
Politisi Partai Keadilan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Meity Rahmatia mendukung mitra mereka di Komisi XIII melakukan upaya keras membongkar kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Termasuk yang menimpa eks pemain sirkus OCI.
Menurutnya rentetan peristiwa tragis yang menimpa anak dan perempuan dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan situasi darurat.
“Saya pribadi mendukung upaya perlawanan terhadap kekerasan dan eksploitasi terhadap anak dan perempuan. Apa yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini bukan kekerasan biasa. Dikategorikan pelanggaran HAM berat karena ada upaya sistematis dan terorganisir. Karena itu saya meminta mitra kami, Komnas HAM dan Kementerian HAM bekerja maksimal memberikan perlindungan dan mengungkap berbagai bentuk eksploitasi dan kekerasan. Saya menyakini di Indonesia yang begitu luas ini, masih banyak terpendam kasus-kasus serupa,” jelasnya.
Meity juga berharap pemerintah membangun kembali sistem pengawasan dan kontrol yang ketat, terutama terkait anak dan perempuan di dunia kerja.
“Di segala bidang pekerjaan, di rumah sakit, industri, dan lain-lain,” pinta politis yang juga dikenal sebagai aktivis perempuan muslimah tersebut.