
Jakarta (22/04) — Anggota DPR RI Fraksi PKS, Nevi Zuairina, mendorong PT PLN (Persero) untuk terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait berakhirnya program diskon tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga dengan daya 2.200 VA ke bawah.
Harapan ini disampaikan menyusul munculnya sejumlah keluhan dari masyarakat terkait lonjakan tagihan listrik setelah masa diskon berakhir.
“PLN sebagai BUMN yang sangat dekat dengan masyarakat perlu memperkuat komunikasi publiknya. Sosialisasi melalui akun resmi dan kanal informasi lainnya sangat penting agar masyarakat tidak salah paham terhadap kebijakan yang tengah dijalankan,” ujar Nevi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (20/04/2025).
Politisi PKS dari daerah pemilihan Sumatera Barat II ini menyampaikan bahwa kebijakan diskon tarif listrik merupakan bagian dari stimulus pemerintah yang berlangsung hingga 28 Februari 2025, guna mendukung masyarakat pascapandemi dan di tengah fluktuasi ekonomi global.
“Pemerintah telah menjalankan kebijakan stimulus secara maksimal. Namun tentu perlu disampaikan secara luas bahwa sejak 1 Maret 2025, tarif kembali berlaku normal sesuai Permen ESDM No. 7 Tahun 2024 dan skema penyesuaian tarif triwulanan,” jelas Nevi.
Wakil Rakyat Sumbar ini menilai bahwa PLN telah melakukan langkah yang tepat dengan membuka akses komunikasi kepada pelanggan yang membutuhkan klarifikasi atau penyesuaian terkait tagihan listrik mereka. Ia pun mengapresiasi pendekatan solutif yang dilakukan oleh PLN terhadap masyarakat.
“Jika ada warga yang masih merasa tagihannya tidak sesuai, saya imbau untuk tidak ragu mendatangi unit layanan PLN terdekat. Silakan dicek bersama-sama agar tidak ada kesalahpahaman,” tambah Nevi.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Vice President Komunikasi Korporat PLN, telah menyampaikan bahwa lonjakan tagihan pasca-Ramadan bisa disebabkan oleh peningkatan pemakaian maupun berakhirnya program diskon tarif yang berlangsung di bulan Januari dan Februari.
“Kita semua akan mendukungan terhadap kebijakan pemerintah ketika diiringi dengan keterbukaan informasi dan edukasi publik yang menyeluruh, demi kenyamanan dan kepercayaan masyarakat,” tutup Nevi Zuairina.