Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Ahmad Heryawan Ajak Umat Islam Taati Seruan Ulama Tentang Genosida Zionis di Jalur Gaza

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (19/04) — Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Ahmad Heryawan, mengajak seluruh umat Islam Indonesia dan masyarakat luas untuk menaati dan menjadikan pernyataan serta seruan para ulama sebagai pedoman moral dalam menyikapi tragedi kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina.

Tentunya aksi kekerasan dan agresi militer yang terus dilakukan oleh rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza, telah melampaui batas kemanusiaan dan dapat dikategorikan sebagai genosida.

“Ulama adalah suara hati nurani umat Islam. Ketika para ulama menyatakan dan menyerukan bahwa yang terjadi di Gaza adalah bentuk nyata dari genosida dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), maka umat Islam sudah sepatutnya menjadikan pernyataan itu sebagai panggilan moral dan tanggung jawab bersama.” ujar Kang Aher kepada para awak media.

Lebih jauh, Anggota F-PKS DPR RI Periode 2024-2029 daerah pemilihan Jawa Barat 2 ini menekankan bahwa pentingnya solidaritas kemanusiaan dan kesatuan umat dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Menurutnya, pernyataan para ulama lintas negara menjadi bukti bahwa dunia Islam tidak tinggal diam terhadap penderitaan rakyat Gaza.

“Ini bukan semata isu agama, tapi isu kemanusiaan global. Ketika anak-anak dan perempuan dibantai, rumah sakit dihancurkan, dan bantuan kemanusiaan dihalangi, maka diam adalah pengkhianatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri,” tegas Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS ini.

Terakhir, Mantan Gubernur Jawa Barat dua periode ini mendorong pemerintah Indonesia untuk terus bersikap tegas dan vokal di forum-forum internasional, serta memperkuat dukungan diplomatik, kemanusiaan, dan politik terhadap Palestina.

“Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, dan sebagai bangsa yang menjunjung tinggi keadilan, Indonesia tidak boleh netral dalam menghadapi kezaliman. Kita harus berpihak kepada korban dan menentang penjajahan dalam bentuk apa pun,” demikian Kang Aher menutup wawancara.