
Jakarta (18/03) — Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera PKS Surahman Hidayat, mengapresiasi Polri dalam mengintensifkan patroli di bulan Ramadhan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat serta memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif di tengah maraknya tawuran dan balap liar yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
“Maraknya tawuran dan balap liar tentunya telah mengganggu kekhusyukan masyarakat dalam menjalani ibadah Ramadhan,” ujar Surahman.
Surahman mengatakan disebabkan maraknya tawuran dan balap liar di waktu dini hari sampai dengan menjelang subuh telah menyebabkan sebagian masyarakat ketakutan atau cenderung khawatir untuk ke luar rumah untuk sekedar beli makan sahur atau pergi ke masjid.
“Saya mengapresiasi upaya Polri yang mengintensifkan patroli di berbagai daerah. Patroli yang telah dilakukan diberbagai lokasi yang sering dijadikan tempat berkumpulnya anak-anak sebagai upaya pencegahan terjadinya tawuran dan balap liar,” tutur Surahman.
Surahman juga mendoakan tim patroli Polri di seluruh daerah agar diberikan kesehatan dan kekuatan dalam mengemban tugas serta diberikan kebahagiaan dan keberkahan di bulan Ramadhan ini oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
“Seharusnya masalah tawuran dan balap liar ini bukan hanya menjadi tanggung jawab kepolisian untuk melakukan pencegahan, akan tetapi juga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat,” kata Surahman.
Menurut Surahman, pemerintah daerah setempat harus turut menjaga dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat di daerahnya masing-masing dengan membuat berbagai kebijakan yang dapat mengakomodasi penanganan tawuran dan balap liar di kalangan remaja secara komprehensif.
“Peran orang tua juga dibutuhkan dalam menangani masalah ini. Orang tua punya tanggung jawab terhadap anak-anaknya antara lain dengan mengajarkan nilai moral dan agama, mengingatkan dampak buruk tawuran, dan meluangkan waktu bersama anak,” imbuh Surahman.
Surahman menyampaikan orang tua juga perlu mengawasi pergaulan dan aktivitas anaknya di luar rumah, termasuk mendisiplinkan anak antara lain dengan membuat aturan batas jam malam untuk diperbolehkan main atau nongkrong ke luar rumah.
“Orang tua juga harus berusaha menjadikan rumah sebagai tempat yang nyaman dan aman bagi anak, sehingga anak tidak perlu mencari kenyamanan di luar rumah dan beraktivitas negatif atau menyimpang hanya untuk menarik perhatian orang tua,” pungkas Surahman.