
Jakarta (17/03) — Anggota DPR-RI dari Fraksi PKS Ateng Sutisna mendukung inisiasi Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih oleh Kementerian Koperasi.
Namun Kopdes Merah Putih tersebut harus bisa bersinergi menjadi bagian dari program One Village One Product (OVOP) dari Kementerian Perindustrian. Atau One Village One Industry (OVOI) dari Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (iSMI).
Menurutnya, konsep koperasi desa sebenarnya bukanlah hal baru karena sudah ada Koperasi Unit Desa (KUD) yang beroperasi di banyak desa.
“Koperasi Desa Merah Putih harus menjadi bagian dari solusi bagi perekonomian desa. Dengan model yang tepat, tentunya Koperasi ini dapat menjadi pendorong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa”, ujar Anggota Komisi II tersebut.
Namun, Ateng menyebut banyak KUD yang tidak lagi beroperasi akibat berbagai faktor. Salah satunya disebabkan model koperasi yang lebih banyak berbentuk koperasi simpan pinjam dibandingkan koperasi produksi.
Akibatnya, imbuh Ateng, masyarakat lebih sering meminjam dana daripada menabung atau berinvestasi dalam kegiatan produktif.
“Kita harus belajar dari kegagalan KUD di masa lalu. Sehingga diharapkan bentuk Koperasi Desa Merah Putih berbentuk koperasi produksi, bukan hanya koperasi simpan pinjam. Selain itu transparansi dan tata kelola juga harus dibenahi. Ada jokes bahwa KUD itu akronim dari Ketua Untung Duluan,” tutur Anggota Legislatif Dapil Jawa Barat IX tersebut.
Selain itu, koperasi produksi ini dapat bersinergi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bergerak dalam sektor produksi atau bahkan menjadi bagian dari BUMDes itu sendiri.
Ia menyebut bahwa keduanya dapat berkolaborasi dengan memanfaatkan program yang sudah ada seperti Kementerian Perindustrian yang memiliki program OVOP dan Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) yang memiliki OVOI.
“Kopdes Merah Putih harus mampu untuk bersinergi dengan kementerian maupun lembaga non-pemerintah. Saya optimis kolaborasi ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas,” tambahnya.
Kedepannya, hadirnya Kopdes Merah Putih dapat menjadi momentum untuk membangkitkan perekonomian di desa sekaligus juga memberikan dorongan bagi pembangunan desa yang lebih kuat dan berkelanjutan.