Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Terima Audiensi Cabang Muhammadiyah Lowokwaru Malang, Gamal : Bahas Akses Pendidikan untuk Anak Dhuafa

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (06/03) — Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Timur V (Malang Raya), dr. Gamal Albinsaid, menerima audiensi dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lowokwaru Malang di Ruang Rapat Pleno Fraksi PKS, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (06/03).

Pertemuan ini membahas berbagai persoalan pendidikan, terutama terkait akses bagi anak-anak dhuafa dan optimalisasi pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di sektor pendidikan.

Ketua Rombongan PCM Lowokwaru dari Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhson menyampaikan bahwa ada sekitar 1.800 anak dari keluarga dhuafa di Lowokwaru yang kesulitan mengakses pendidikan layak.

“Anak-anak ini tumbuh besar dengan rasa takut untuk bercita-cita, dan itu menjadi concern kami. Sayangnya, keterbatasan sumber daya manusia, materi, dan akses pada kebijakan publik membuat kami sulit memberikan solusi yang optimal,” ujar Muhson.

Salah satu perwakilan dalam audiensi, menambahkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan.

“Banyak keluarga miskin yang kesulitan mengakses pendidikan, sementara fasilitas pendidikan lebih mudah dijangkau oleh mereka yang berasal dari keluarga berpendidikan. Kami melihat ada harapan, contohnya anak seorang tukang jahit yang berhasil menjadi dokter hingga meraih gelar S2. Namun, upaya kami masih terbatas tanpa dukungan lebih besar,” tuturnya.

Menanggapi hal ini, Gamal yang kini duduk di Komisi X DPR RI, menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan kebijakan pendidikan yang lebih inklusif.

Ia menyoroti rendahnya tingkat literasi dan numerasi anak-anak Indonesia sebagai tantangan besar yang harus dituntaskan sejak dari lingkungan keluarga.

“Kesejahteraan guru juga menjadi prioritas perjuangan kami di Komisi X. Selain itu, saya ingin memastikan bahwa program-program seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Indonesia Pintar (PIP) benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dhuafa,” jelas Gamal.

Terkait kendala pencairan dana PIP di bank yang mengharuskan siswa membuka rekening secara individu, Gamal mengungkapkan rencana untuk mendorong sistem pencairan langsung ke sekolah.

“Kami ingin memastikan pihak bank bisa langsung datang ke sekolah agar pencairan lebih mudah dan tidak membebani siswa serta orang tua. Tantangan terbesar adalah mengedukasi masyarakat tentang kompleksitas proses pencairan ini,” tegasnya.

Audiensi ini diakhiri dengan harapan bisa membuka jalan bagi akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak dhuafa di Lowokwaru dan sekitarnya.