
Jakarta (25/02) — Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Abdul Kharis Almasyhari, menyambut baik langkah strategis Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti-Saintek) dalam menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait penelitian komoditas pangan dengan produktivitas rendah.
MoU yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto ini akan melibatkan 30 perguruan tinggi, termasuk Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Andalas. Fokus penelitian diarahkan pada peningkatan produktivitas bawang putih, jagung, kedelai, gandum, serta sapi.
Abdul Kharis menilai bahwa langkah ini merupakan inisiatif positif dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kolaborasi antara akademisi dan pemerintah sangat penting untuk menciptakan inovasi berbasis riset yang mampu meningkatkan produktivitas pangan di Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menyoroti keberhasilan penelitian sebelumnya yang berhasil meningkatkan hasil panen padi dari 5-6 ton menjadi 9 ton per hektare sebagai bukti nyata bahwa riset jangka panjang memberikan dampak signifikan terhadap sektor pertanian.
“Dengan adanya dukungan pendanaan dari Kementan dan Kemendikti-Saintek diharapkan hasil penelitian ini dapat segera diimplementasikan dan memberikan manfaat nyata bagi petani,” tambahnya.
Komisi IV DPR RI, yang membidangi sektor pertanian, akan terus mengawal kebijakan ini agar implementasi riset dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
“Kami berharap sinergi ini tidak hanya berhenti pada penelitian, tetapi juga berlanjut hingga tahap aplikatif yang dapat dirasakan langsung oleh petani dan masyarakat luas,” tutup Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah V ini.