Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Tagar ‘Kabur Aja Dulu’ Trending, Aleg PKS Meity: Motivasi Generasi Muda Kian Berkembang, Ambil Positifnya !

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (20/02) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Meity Rahmatia menanggapi trending ‘kabur aja dulu’ di media sosial sebagai semangat anak muda yang meluap karena belum mendapat wadah dan perlu dikelola Pemerintah di masa mendatang.

“Ibarat air yang meluber karena wadahnya kecil. Semangat itu hanya perlu dikelola dan dikanalisasi dengan baik oleh pemerintah.Jangan langsung bangun batas dengan generasi muda kita hanya karena soal tagar” jelasnya saat ditanya beberapa awak media soal tagar kabur aja dulu, Kamis (20/02).

Meity menerangkan lebih lanjut, apa yang dikhawatirkan oleh generasi muda di tren kabur aja dulu, juga sedang mengganggu pikiran pemerintah yang berkuasa saat ini.

“Sebab itu, dalam sejumlah kebijakannya, pemerintah berupaya keras menstimulasi terbukanya lapangan pekerjaan meski masih perlu dimaksimalkan,” ujar Anggota Komisi XIII ini.

“Pembukaan lapangan kerja di sektor industri, pertanian dan perkebunan. Satu-satu dibenahi,” imbuhnya.

Pemerintah, lanjut Meity, telah menyiapkan rencana dan program perbaikan ekonomi agar dapat membuka lapangan pekerjaan lebih banyak di tahun-tahun mendatang.

“Jadi, mari kita dukung dan berikan kesempatan bagi pemerintahan saat ini untuk berinovasi, dan terus memperbaiki yang kurang agar berdampak positif bagi kesejahteraan rakyat dan generasi mudanya,” tambahnya. 

Walau hanya bentuk kritik, namun bagi Meity, bila pun anak-anak muda benar-benar ingin pergi dan bekerja di luar negeri bukan masalah. Menurutnya, upaya itu justru menunjukkan besarnya motivasi generasi muda untuk berkembang dan maju.

“Mereka siap ke luar negeri, berarti mereka siap bersaing dengan bangsa lain di luar sana. Dengan demikian, kompetensi dan keterampilannya bisa lebih baik. Kerja di luar negeri bukan berarti tidak nasionalis,” ungkapnya.

Namun sebagai Anggota Komisi XIII yang bermitra dengan imigrasi dan lembaga pemasyarakatan, Meity berharap anak-anak muda tidak benar-benar kabur aja dulu.

“Kalau mau bekerja. Mesti menyiapkan diri, dari segi keterampilan dan kapasitas bahasa, dan lainnya. Juga mempelajari baik budaya dan alur atau mekanisme bekerja di luar negeri,” terangnya.

Meity khawatir, peluang ini juga dimanfaatkan oleh penyalur tenaga kerja ‘nakal’ yang memperdagangkan pekerja migran seperti yang dialami sejumlah warga negara Indonesia di Myanmar baru-baru ini.

“Tak masalah pergi atau kerja di luar negeri. Pekerja migran adalah pejuang devisa. Saya juga pengalaman tinggal di luar negeri. Biasanya, kalau di luar, rasa cinta terhadap Indonesia makin dalam karena rindu. Tapi tetap hati-hati agar tidak tertipu modus penyalur tenaga kerja yang memperdagangkan orang,” tutup Meity.

Sebelumnya media sosial diramaikan dengan cuitan ‘Kabur aja dulu. Disini mah, kalau mau kerja dilihat pengalaman. Pengalaman udah banyak. Eh, dilihat umurnya,’ kelakar aktor stand up comedy Yudha Keling di laman tiktok nya, meramaikan ‘tagar kabur aja dulu’.

 Sentilan itu dilanjutkan lagi seorang rekannya yang disambut tawa, ‘Bisa sih gak dilihat umurnya. Tapi dilihat siapa pamannya. Haha…haha!’

Tak cukup itu, seorang rekan Yudha Keling yang juga komika menimpali, ‘kabur aja dulu, di sini usaha penghasilannya masih dikit, di kepala ormasnya lansung banyak.’

‘Jangankan orang usaha anak TK main drum band aja dipalak. Yudha Keling lanjut lagi.Kabur aja dulu, di sini mau kerja disuruh bikin SKCK. Tapi pejabatnya bekas tahanan KPK!’

Tagar kabur aja dulu tren di media sosial sepekan ini. Tagar ini populer terutama di kalangan anak-anak muda di platform tiktok, instagram dan facebook. Banyak menyebut, tagar ini sebagai bentuk kritik kalangan gen Z terhadap kondisi dalam negeri.

Seperti lapangan pekerjaan di Indonesia yang kian sempit, dan  bentuk keresahan mereka terhadap fenomena penyimpangan politik dan ekonomi. Pula soal kebijakan pemerintah yang mereka tidak setujui. 

Tak hanya komika seperti Yudha Keling, ribuan anak-anak muda pengguna platform juga menumpahkan keresahannya itu di platform. Termasuk mereka yang saat ini tengah menempuh pendidikan dan bekerja di luar negeri.

Tren-nya tagar ini mendapat perhatian publik Indonesia. Pejabat pemerintah sendiri, meresponnya dengan beragam pendapat. Dari pernyataan diplomatis hingga komentar bernada ‘tinggi’.