
Jakarta (18/02) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Riyono memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya menggantikan Wahyu Suparyono pada 7 Februari 2025 lalu.
“Kita ucapkan terima kasih kepada pak Wahyu yang sudah berusaha kerja keras di Bulog selama 6 bulan. Badan Urusan Logistik memang sedang punya gawe besar, menyerap 3 juta ton beras petani di tahun 2025 ini,” ungkap pria yang akrab disapa Riyono ‘Caping’ ini.
Menurut Riyono, tugas Bulog ini bukan pekerjaan mudah, dalam sejarah Bulog baru periode ini mendapatkan tugas seberat ini. Sejarah kinerja Bulog sepanjang 10 tahun terakhir tidak menyakinkan, bahkan hutangnya pernah Trilyunan sampai akhirnya ‘menyerah’ dengan Impor.
“Pertama saya ucapkan selamat bekerja kepada Direktur Bulog yang baru, ini bukan tugas ringan. Bulog yang sekarang masih 80% sama model dan sdmnya dengan Bulog 5 tahun lalu. Tugasnya semakin berat, anda harus kerja super berat melebihi membawa senjata saat anda di Tentara” ucap Anggota Komisi IV DPR RI ini.
Paparan Bulog dalam RDP bersama komisi IV, dimana Bulog menyampaikan bahwa mereka siap dan mampu menyerap beras 3 juta ton dengan anggaran 16 trilyun lebih. Strategi Bulog dengan kerjasama dengan mitra dan tim jemput gabah beras serta pembentukan posko di kantor cabang Bulog se Indonesia.
“Strateginya sama saat serap gabah tahun 2024, oleh karena itu DPR minta Dirut yang baru berinovasi dengan cara baru untuk serap beras petani. Pengalaman yang ada, puncak panen bulan maret justru serapan Bulog turun. Jangan sampai terulang kembali di 2025,” tambah Riyono ‘Caping’.
Evaluasi Bulog tahun 2024 mencatat penyerapan hasil dalam negeri sebesar 1,26 juta ton setara beras. Angka ini terdiri dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 831 ribu ton dan beras komersial sebanyak 434 ribu ton.
“Jika 2024 saja baru mampu serap beras 1,26 juta ton. 2025 diminta 3 juta ton beras, artinya harus kerja super keras oleh Bulog. Mampu atau tidak ?,” tanya Riyono.
Komisi IV DPR mengawasi dengan konstruktif dan ketat agar HPP gabah dan beras betul – betul bisa dilaksanakan oleh Bulog. Adanya keterlibatan TNI dan Polri diharapkan mampu meningkatkan kinerja penyerapan.