Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Percepat Transformasi Digital dan Pendidikan Berkualitas, Habib Idrus : Indonesia Harus Berkolaborasi dengan Belanda

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (12/02) — Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Habib Idrus Al Jufri, menekankan urgensi penguatan kerja sama digitalisasi dan pendidikan antara Indonesia dan Belanda dalam courtesy call dengan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (11/02/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Habib Idrus menyoroti transformasi digital yang semakin berkembang di Indonesia, namun masih menghadapi tantangan regulasi, keamanan siber, dan penguatan sumber daya manusia di sektor teknologi.

“Dengan lebih dari 277 juta penduduk dan 204 juta pengguna internet, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat digital di Asia Tenggara,” sebutnya.

Namun, imbuh Habib Idrus, masih terdapat berbagai kendala seperti keamanan data yang rentan terhadap serangan siber, kurangnya investasi di sektor digital, serta keterbatasan talenta di bidang teknologi informasi. Sepanjang tahun 2024 saja, lebih dari 1,6 juta serangan siber terdeteksi di Indonesia, mengancam sektor pemerintahan, keuangan, dan bisnis digital.

“Belanda adalah salah satu negara dengan ekosistem digital paling maju di Eropa, memiliki lebih dari 200 pusat data dan menjadi pusat teknologi AI, cloud computing, serta keamanan siber. Jika Indonesia ingin mempercepat transformasi digital dan memastikan keamanan siber yang kuat, kita perlu belajar dan menjalin kemitraan lebih erat dengan Belanda,” ujar Habib Idrus.

Selain itu, Belanda juga memiliki investasi besar dalam infrastruktur digital, termasuk pengelolaan data center berstandar internasional yang dapat menjadi referensi bagi Indonesia.

Saat ini, Belanda menjadi salah satu negara dengan regulasi perlindungan data yang ketat dan telah menerapkan kebijakan General Data Protection Regulation (GDPR) Uni Eropa, yang dapat menjadi contoh bagi Indonesia dalam merancang regulasi perlindungan data pribadi yang lebih baik.

Indonesia dan Belanda memiliki hubungan dagang yang erat, dengan total perdagangan bilateral mencapai €5,2 miliar pada tahun 2023. Namun, investasi Belanda di sektor digital Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan sektor lain seperti manufaktur dan agribisnis.

“Kami mendorong agar Belanda meningkatkan investasi di sektor digital Indonesia, terutama dalam pembangunan pusat data, pengembangan AI, dan keamanan siber. Apakah Belanda terbuka untuk menjalin kemitraan lebih strategis dengan Indonesia dalam bentuk program inkubasi startup teknologi, transfer teknologi, serta program pelatihan tenaga kerja di bidang digital?” kata Habib Idrus kepada Dubes Belanda.

Dubes Marc Gerritsen menyambut baik gagasan tersebut dan menegaskan bahwa Belanda siap bekerja sama dengan Indonesia dalam memperkuat sektor digital, baik melalui investasi langsung maupun program pelatihan bersama.

Selain digitalisasi, Habib Idrus juga menyoroti pentingnya memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, mengingat Belanda adalah salah satu tujuan utama mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di luar negeri.

Saat ini, lebih dari 2.500 mahasiswa Indonesia terdaftar di berbagai universitas di Belanda, dengan minat utama pada teknologi, bisnis, dan ilmu sosial. Universitas seperti Universiteit van Amsterdam, TU Delft, dan Leiden University menjadi pilihan favorit mahasiswa Indonesia karena kualitas akademik yang tinggi dan program yang tersedia dalam bahasa Inggris.

Namun, tantangan utama yang dihadapi mahasiswa Indonesia adalah terbatasnya akses beasiswa dan minimnya peluang magang serta pekerjaan pasca-kuliah.

“Kami ingin mendorong Belanda untuk meningkatkan jumlah beasiswa bagi mahasiswa Indonesia, baik melalui program pemerintah maupun kemitraan dengan universitas dan sektor swasta. Selain itu, bagaimana kebijakan Belanda dalam memberikan kesempatan kerja bagi lulusan Indonesia yang ingin mendapatkan pengalaman sebelum kembali ke tanah air?” ujar Habib Idrus.

Berdasarkan data dan fakta, jumlah mahasiswa Indonesia di Belanda meningkat 30% dalam lima tahun terakhir, tetapi beasiswa yang tersedia masih terbatas dibandingkan dengan negara lain seperti Jerman dan Australia.

Banyak lulusan Indonesia yang kesulitan mendapatkan akses ke pasar tenaga kerja di Belanda karena aturan visa kerja yang ketat.
Tingkat keberhasilan program pertukaran akademik antara universitas Indonesia dan Belanda masih relatif rendah dibandingkan dengan negara Eropa lainnya.

Menanggapi hal ini, Dubes Marc Gerritsen menyatakan bahwa pihaknya akan mengeksplorasi kemungkinan peningkatan program beasiswa dan pertukaran akademik, serta mempertimbangkan kebijakan yang lebih fleksibel bagi mahasiswa Indonesia yang ingin bekerja di Belanda setelah menyelesaikan studi.

Sebagai penutup, Habib Idrus menegaskan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda harus menghasilkan langkah konkret yang bermanfaat bagi kedua negara, terutama dalam menghadapi tantangan global di era digital dan dalam membangun generasi muda yang lebih kompetitif.

“Kami di Komisi I DPR RI sangat berharap agar dialog ini bisa diterjemahkan ke dalam kebijakan dan program nyata. Indonesia dan Belanda memiliki sejarah panjang dalam hubungan bilateral, tetapi kini saatnya kita membangun kemitraan yang lebih strategis untuk masa depan, terutama di sektor digital dan pendidikan,” tutupnya.

Dubes Belanda menyampaikan apresiasi atas keterlibatan aktif DPR RI dalam mendorong kerja sama kedua negara dan menyatakan bahwa Belanda siap menjadi mitra utama Indonesia dalam menghadapi tantangan digitalisasi dan pendidikan di masa depan.