
Bekasi (09/02) — Anggota DPR RI Fraksi PKS Komisi XII, H. Jalal Abdul Nasir, Ak. menghadiri Sarasehan Petani PUI di Kabupaten Bekasi.
Dalam forum ini, ia menegaskan perlunya perhatian dari kementerian terkait, baik Kementerian Pertanian (Deptan) maupun Kementerian Pekerjaan Umum (Dep PU), dalam mendukung kesiapan sektor pertanian.
Pria yang akrab disapa Haji Jalal ini menyoroti pentingnya kesiapan bibit unggul, distribusi pupuk yang tepat sasaran, serta pembenahan irigasi primer dan sekunder agar lahan pertanian di Karawang, Bekasi, dan Purwakarta dapat terus dioptimalkan.
Menurutnya, langkah-langkah ini krusial dalam mencapai ketahanan pangan dan kemandirian pangan nasional.
“Kita harus memastikan petani mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, baik dari segi sarana produksi maupun infrastruktur pertanian. Dengan begitu, produktivitas pertanian bisa meningkat secara berkelanjutan,” ujar Jalal
Selain itu, dalam sarasehan ini turut dibahas penerapan Metode Swadaya Petani Indonesia (SPI) sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Metode SPI menekankan konsep ‘bertani sambil mengobati’, yakni memperbaiki lahan yang sudah rusak akibat residu pupuk kimia berlebihan.
Metode ini menekankan bahwa kunci sukses pertanian terdiri dari 30% pupuk dan obat-obatan serta 70% media tanah. Untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, terdapat tiga syarat utama yang harus dipenuhi:
“Pertama, Restorasi Tanah
Tanah yang mengalami kerusakan akibat penggunaan pupuk kimia berlebih perlu diperbaiki agar pH tanah kembali seimbang. Umumnya, petani menggunakan dolomit (kapur pertanian), tetapi Metode SPI lebih mengandalkan garam krosok dan zeolit nano, yang terbukti lebih efektif dalam memperbaiki tanah dan meningkatkan hasil pertanian,” ungkapnya.
Kedua, imbuhnya, pupuk yang seimbang. Penggunaan pupuk harus proporsional antara pupuk makro (NPK) dan pupuk mikro seperti feron, zink, dan Fe. Kombinasi yang seimbang ini mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.
“Ketiga imunitas tanaman
Dengan melakukan restorasi tanah dan penggunaan pupuk yang seimbang, daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit akan meningkat, sehingga mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia,” urainya.
Metode SPI, imbuhnya, tidak hanya memberikan edukasi tentang cara bertani yang efektif dan efisien tetapi juga siap melakukan pendampingan kepada petani.
“Di berbagai daerah, metode ini telah terbukti mampu meningkatkan produksi pertanian hingga 12 ton per hektar,” tutup Haji Jalal.