
Jakarta (05/02) — Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja On The Spot ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dalam rangka meninjau program dan kegiatan infrastruktur serta transportasi di kawasan bandara pada Senin (03/02/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dapil Jawa Timur 1 (Surabaya-Sidoarjo), Reni Astuti, menyoroti tata kelola manajemen dan pelayanan di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Saat ini Bandara Halim Perdanakusuma dikelola oleh dua perusahaan secara bersama, yakni Angkasa Pura Indonesia (API) dan PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS).
Reni menilai bahwa sistem pengelolaan bandara oleh dua entitas berbeda memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam sinkronisasi manajemen dan koordinasi operasional.
Oleh karena itu, ia meminta agar para pengelola secara berkala melakukan evaluasi tata kelola mereka guna menghindari miss komunikasi dan miss manajemen yang dapat berdampak pada pelayanan masyarakat.
“Diperlukan koordinasi, sinergi, dan harmoni antara API dan ATS dalam pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma agar pelayanan tetap optimal. Jangan sampai adanya dual manajemen ini justru menghambat operasional dan merugikan masyarakat,” tegas Reni.
Selain aspek tata kelola, Reni juga menyoroti pentingnya peningkatan layanan bagi penumpang dan pengunjung bandara. Sebagai salah satu fasilitas bandara utama di tengah kota Jakarta, Bandara Halim Perdanakusuma memiliki potensi besar untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Bandara ini berada di tengah kota Jakarta, yang artinya memiliki aksesibilitas tinggi bagi masyarakat. Peningkatan layanan dan kenyamanan bagi para pengguna bandara harus terus dilakukan, baik dari segi fasilitas, keamanan, maupun pengalaman penumpang,” ujar Reni.
Legislator asal Surabaya ini juga meminta pengelola bandara untuk proaktif dalam melakukan perbaikan fasilitas dan menyesuaikan layanan dengan kebutuhan masyarakat modern, agar Bandara Halim Perdanakusuma dapat semakin berkontribusi dalam mendukung konektivitas transportasi udara nasional.
“Ada istilah small is beauty, dan saya fikir masih banyak hal yang bisa dipercantik dari Bandara Halim ini. Pengelola harus selalu proaktif dan inovatif”, tambah reni
Komisi V DPR RI akan terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap infrastruktur dan transportasi udara, termasuk memastikan bandara-bandara di Indonesia dikelola secara profesional dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.