Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Gencatan Senjata Palestina-Israel, Politisi PKS Aher Dorong Rekonstruksi Gaza dan Kemerdekaan Penuh Palestina

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (05/02) — Wakil ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi PKS, Ahmad Heryawan menjelaskan bahwa peningkatan kekerasan di Al-Aqsa dan masyarakat Palestina pasca penyerangan Israel pada Oktober 2023 mengubah total eskalasi opini dunia tentang Palestina, khususnya di dunia Barat dan Timur, dimana lebih cenderung berpihak kepada Palestina.

“Ada beberapa catatan penting. Pertama, opini dunia tentang Palestina berubah total setelah penyerangan Israel Oktober 2023, dimana untuk pertama kalinya opini Barat dan Timur khususnya di dunia Barat dan AS berpihak kepada Palestina, sebelumnya tidak,” jelas Aher.

Kedua, imbuhnya, aksi-aksi demonstrasi menentang Israel dan mendukung Palestina sangat massif, bahkan di negeri-negeri minoritas Muslim.

“Bahkan yang mendukung
generasi Z yaitu para pemuda dan mahasiswa di kampus-kampus besar dunia terutama di AS protes terhadap Israel,” tegas Kang Aher dalam wawancara dengan awak media.

Lebih lanjut, Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Periode 2024-2029 Daerah Pemilihan Jawa Barat II ini mengutarakan bahwa pasca penyerangan Okrober 2023 dimana saat yang sama juga diplomasi Internasional meluas, ada dukungan negara-negara Barat yang tidak terbayangkan seperti Spanyol, Irlandia, Kolombia. Kemudian pasca penyerangan Oktober 2023, AS dan Israel dalam hati nurani dunia semakin terpojokkan.

“12 Oktober 2024 Majelis PBB merekomendasikan adanya genjatan senjata antara Israel dan HAMAS serta penghentian kekerasan terhadap masyarakat Palestina secara total dan tanpa syarat, walaupun tidak dihiraukan Israel,” terang Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS ini.

Oleh karena itu, mantan Gubernur Jawa Barat dua periode ini menegaskan bahwa poin utama genjatan senjata antara Israel dan HAMAS pada 19 Januari 2025 dan 42 hari kedepan dan seterusnya, bukan hanya pertukaran tawanan.

Akan tetapi terkait bantuan kemanusian dan untuk mendorong sekuat tenaga isu gencatan senjata ini menjadi isu permanen dan rekonstruksi Gaza serta kemerdekaan penuh terhadap Palestina.

“Inilah cita-cita kita bersama seperti yang disampaikan presiden Prabowo dan Presiden-presiden RI sebelumnya. Apa yang disampaikan Presiden Soekarno bahwa sepanjang bangsa Palestina belum mendapatkan kemerdekaan, maka kami bangsa Indonesia akan terus berdiri mendukung sampai Palestina mendapatkan
kemerdekaan,” demikian tutup kang Aher mengakhiri wawancaranya.