
Jakarta (04/02) — Peristiwa kecelakaan terjadi di Perairan Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, ketika kapal milik Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate yang sedang beroperasi dalam pencarian seorang nelayan hilang mengalami ledakan hebat. Insiden ini mengakibatkan sejumlah korban luka-luka, bahkan ada yang meninggal dunia.
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dapil Jawa Timur 1 (Surabaya–Sidoarjo), Reni Astuti, menyampaikan dukacita mendalam atas musibah tersebut.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para korban. Tragedi ini menjadi duka bagi kita semua, terutama bagi keluarga besar, Basarnas, jajaran kepolisian yang kehilangan anggotanya dalam tugas mulia,” ujar Reni.
Ia turut mengapresiasi pengorbanan para petugas yang menjalankan tugas kemanusiaan demi keselamatan masyarakat.
“Saya juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi para petugas yang telah berkorban secara maksimal dalam memberikan pelayanan serta bantuan untuk masyarakat,” tambah Reni.
Dalam insiden tersebut, terdapat 11 orang yang menjadi korban, dengan rincian sebagai berikut:
3 korban meninggal dunia, yaitu:
Bharatu Mardi Haji (Anggota Dit Polairud Polda Maluku Utara)
Riski Esa (Personel Basarnas Ternate)
Fadli Malagapi (Personel Basarnas Ternate)
5 korban mengalami luka-luka dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
1 korban masih dinyatakan hilang.
2 korban berhasil selamat dari peristiwa tersebut.
Di sisi lain, Reni Astuti meminta Basarnas untuk segera melakukan investigasi menyeluruh guna mengungkap penyebab kecelakaan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Basarnas harus melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab ledakan ini. Evaluasi menyeluruh terhadap kondisi kapal, prosedur keselamatan, serta kesiapan peralatan operasional sangat penting agar insiden serupa tidak terulang,” tegas Reni.
Sebagai bagian dari Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur, perhubungan serta keselamatan publik, Reni juga meminta Basarnas dan instansi terkait untuk meningkatkan pengawasan serta pemeliharaan rutin terhadap seluruh peralatan operasional yang digunakan dalam misi pencarian dan penyelamatan.
“Kami berharap Basarnas dapat lebih memperketat standar operasional prosedur (SOP) dan memastikan setiap peralatan yang digunakan selalu dalam kondisi prima, sehingga keselamatan para petugas tetap terjaga saat menjalankan tugas kemanusiaan,” tambahnya.
Reni menegaskan bahwa ia bersama Komisi V DPR RI akan terus mengawal upaya evaluasi dan perbaikan sistem keselamatan dalam operasi penyelamatan oleh Basarnas, demi memastikan keselamatan dan keamanan bagi seluruh personel yang bertugas.
“Keselamatan petugas penyelamat harus menjadi prioritas. Mereka adalah garda terdepan dalam upaya pencarian dan pertolongan bagi masyarakat. Oleh karena itu, mereka juga harus mendapatkan perlindungan yang maksimal saat bertugas,” pungkas Reni.
DPR RI melalui Komisi V akan terus mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas sistem keamanan dalam setiap operasi pencarian dan penyelamatan.