Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Usut Tuntas Kasus Pagar Laut, Aleg PKS Ateng Sutisna Dukung Kolaborasi Ombudsman dan KPK

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (31/01) — Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS, Ateng Sutisna menegaskan dukungan terhadap Ombudsman RI untuk berkolaborasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengusut tuntas pihak-pihak yang terlibat dalam pemberian izin Hak Guna Bangunan (HGB) di kawasan Pagar Laut Tangerang, Banten.

Menurut Ateng, kolaborasi antara Ombudsman dan KPK diperlukan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan ruang laut di Indonesia.

“Kasus Pagar Laut Tangerang ini bukan semata-mata soal pelanggaran administratif, tetapi juga menyangkut kemungkinan adanya praktik KKN yang merugikan masyarakat, terutama nelayan. Oleh karena itu, saya sebagai anggota Komisi II mendukung penuh langkah Ombudsman untuk menggandeng KPK dalam menyelidiki siapa pejabat pemerintah yang sekiranya terlibat,” ujar Ateng di Jakarta.

Ateng menyebut bahwa keberadaan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang merupakan bentuk kejahatan yang sangat nyata. Ia juga menyayangkan lemahnya koordinasi antarinstansi pemerintah yang membuka celah bagi praktik-praktik ilegal.

“HGB di atas laut sebelum reklamasi adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Ini jelas melanggar dan harus segera diusut. Saya mendukung penuh pernyataan bahwa pagar laut ini ilegal, dan langkah pembongkaran yang sudah dilakukan.” ungkap Ateng.

Lebih lanjut, Ateng juga meminta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk segera mengaudit internal terkait penerbitan sertifikat HGB tersebut.

“ATR/BPN harus membuka siapa saja pihak internal yang terlibat dalam penerbitan sertifikat ini. Jika ditemukan pelanggaran, sanksi tegas harus diberikan,” katanya.

Sebagai penutup, Ateng juga mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto yang langsung memerintahkan pembongkaran pagar laut. Ia berharap langkah ini menjadi sinyal bahwa pemerintah serius menangani kasus-kasus pelanggaran hukum yang melibatkan ruang laut.

“Presiden telah menunjukkan kepemimpinan yang tegas dalam menangani kasus ini. Sekarang, tugas kita di DPR adalah memastikan bahwa kasus ini tidak berhenti di tengah jalan. Ombudsman, KPK, dan juga kita semua harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini hingga tuntas,” tutupnya