
Jakarta (23/01) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Sukamta menanggapi gencatan senjata yang mulai diberlakukan antara Hamas-Israel pada Ahad, (19/01/2025).
Hal tersebut disampaikan Sukamta dalam sidang paripurna DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (22/01/2025).
“Pada hari minggu kemarin, disepakati gencatan senjata antara Palestina dengan Israel.
Perundingan yang poin-poinnya sudah disodorkan oleh
berbagai pihak. Delapan bulan yang lalu, pihak Palestina sudah setuju, tetapi Israel baru menyetujui kemarin,” ungkapnya.
Tujuan utama mereka melakukan perang, kata Sukamta, adalah membebaskan Sandra. Ternyata Sandra bisa bebas dengan perundingan,
tidak harus dengan distroksi yang demikian dahsyat
“Kira-kira 50 menit yang lalu
ada penembakan oleh sniper Israel di wilayah Rafah
atas seorang bocah Palestina.
Jadi walaupun sudah dilakukan gencatan senjata, ternyata perilaku Israel nafsu membunuhnya tidak berhenti. Oleh karena itu, kami mohon kepada pemimpinan DPR dan sekaligus Pemerintah untuk agar Pemerintah Indonesia bekerja keras, mengawal agar gencatan senjata ini bisa berjalan secara maksimum,” terang Anggota DPR RI dari Dapil Yogyakarta ini.
Genosida dan pembunuhan, tegas Sukamta, bisa diakhiri sekarang dan untuk seterusnya.
“Dan kita berharap mudah-mudahan gencatan senjata ini bisa menjadi modal berikutnya bagi tercapainya Palestina Merdeka,” pungkasnya.
Dukungan pemerintah Indonesia selama ini, kata Sukamta, sungguh sangat berarti dan sangat diapresiasi oleh dunia.
“Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang terus konsisten atas dukungan ini. Dan kita berharap mudah-mudahan
ini juga bisa menjadi balas terima kasih kita sebagai bangsa atas dukungan Palestina, atas kemerdekaan proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1945,” ujar Anggota Komisi I DPR RI ini.
Dan di dalam negeri, lanjut Sukamta, semoga upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia
yang kali ini oleh Bapak Presiden Prabowo dengan sangat-sangat serius diusahakan, mudah-mudahan tidak diganggu oleh berbagai pihak.
“Namun kemarin ketika kita reses di dapil, masyarakat di bawah itu punya keluhan,
di mana gangguan judi online dan pinjaman online sungguh sangat mengganggu masyarakat. Masyarakat bawah, para pedagang kecil, mbok-mbok bakul
yang jualannya Rp.5.000-10.000 sekarang kehilangan pelanggan,
karena kebanyakan pelanggan lebih punya ilusi untuk membeli judol daripada membeli jajanan untuk keluarganya,” terang Sukamta.
Oleh karena itu, imbuh Sukamta, pihaknya berharap mudah-mudahan pemerintah dan semua pihak yang konsen terhadap pembangunan kesejahteraan untuk rakyat ini serius menghentikan pinjol dan judol yang sangat mengganggu upaya peningkatan kesejahteraan ini.
“Di sisi yang lain, judol dan pinjol ini hanya akan mengganggu ketenangan masyarakat dan akan memperbodoh masyarakat. Ini bentuk lain dari perang pemikiran. Ini bentuk lain dari kognitif destruction,
penghancuran kecerdasan bangsa melalui judol dan pinjol,” tutupnya.