
Jakarta (30/12) — Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi PKS, Muh Haris, menekankan pentingnya penguatan kebijakan dan strategi investasi untuk mendukung realisasi target investasi nasional sebesar Rp1.900 triliun pada tahun 2025.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
“Target investasi 2025 adalah peluang besar untuk memperkuat perekonomian kita. Pemerintah harus terus meningkatkan daya tarik investasi, memperbaiki regulasi, dan memperkuat infrastruktur. Selain itu, perhatian khusus pada hilirisasi dan diversifikasi ekonomi juga harus menjadi prioritas,” ujar Muh Haris dalam keterangan tertulisnya.
Muh Haris menyoroti bahwa keberlanjutan pembangunan infrastruktur, baik transportasi, energi, maupun digital, sangat penting untuk mendukung kelancaran investasi.
Di sisi lain, penyederhanaan perizinan melalui UU Cipta Kerja dan sistem Online Single Submission (OSS) perlu terus dioptimalkan agar lebih ramah bagi investor lokal dan asing.
“Pemerintah harus memastikan bahwa birokrasi menjadi lebih efisien dan transparan. Kepastian hukum juga harus dijaga untuk meningkatkan kepercayaan investor,” tegas Muh Haris.
Sebagai wakil rakyat yang memperjuangkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, Muh Haris menekankan pentingnya hilirisasi sumber daya alam, terutama di sektor nikel, tembaga, dan sawit.
Menurutnya, langkah ini dapat meningkatkan nilai tambah komoditas Indonesia dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
“Selain hilirisasi, investasi di sektor energi baru dan terbarukan harus menjadi perhatian utama untuk mendukung transisi energi dan mencapai target net zero emission,” tambahnya.
Muh Haris juga menyoroti perlunya upaya promosi investasi yang lebih agresif di tingkat internasional, termasuk memperkuat hubungan dengan negara-negara mitra strategis.
Di sisi lain, pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan vokasi dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri menjadi langkah yang tidak kalah penting.
“Kita harus memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar, terutama di sektor teknologi dan energi,” katanya.
Sebagai Anggota Komisi XII DPR RI, Muh Haris berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan-kebijakan strategis yang mendukung investasi berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi inklusif.
“Kita perlu bekerja bersama, baik pemerintah, DPR, maupun masyarakat, untuk memastikan bahwa investasi tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan rakyat,” tutup Muh Haris.