
Mojokerto (27/12) — Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur VIII Meitri Citra Wardani mengapresiasi program “Gempa Genting” (Segenggam Sampah Gawe Stunting) yang diinisiasi oleh Kelurahan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Program inovatif ini dinilai berhasil memadukan pengelolaan sampah organik dengan usaha penurunan angka stunting lewat peningkatan asupan protein hewani bagi masyarakat.
Kelurahan Prajurit Kulon menjadi salah satu titik yang dikunjungi Meitri dalam rangkaian kunjungan resesnya di enam titik wilayah di Kota Mojokerto.
Saat berkunjung ke kelurahan ini, Meitri menerima pemaparan langsung dari otoritas setempat soal bagaimana sampah organik diolah menjadi pakan maggot, yang kemudian digunakan sebagai pakan ikan dalam budidaya lele oleh warga. Hasil panen ikan tersebut selanjutnya didistribusikan kepada keluarga dengan balita berisiko stunting agar dikonsumsi untuk meningkatkan asupan protein hewani.
“Program ‘Gempa Genting’ merupakan contoh nyata inovasi lokal yang efektif dalam mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus meningkatkan kesehatan masyarakat. Program ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat lewat program makan bergizi nasional. Inovasi ini patut diapresiasi dan ada potensi besar untuk direplikasi di tingkat nasional,” ujar Meitri lewat keterangan pers yang diterima, Kamis (27/12/2024).
Anggota DPR dari Fraksi PKS ini mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir prevalensi stunting menunjukkan tren penurunan yang signifikan, dari 30,8% pada tahun 2018 menjadi 21,5% pada tahun 2023. Meskipun terdapat penurunan prevalensi stunting, laju penurunan yang lambat menjadi tantangan dalam mencapai target nasional, yakni 14% pada tahun 2024.
“Untuk itu, diperlukan upaya yang lebih intensif dan terkoordinasi dari semua pihak untuk memastikan penurunan stunting yang lebih signifikan di masa mendatang. Kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pusat, maupun antar lintas kementerian menjadi hal yang mendesak, utamanya dalam memajukan berbagai program inovatif yang manfaatnya dapat dirasakan nyata oleh keluarga dengan risiko stunting,” terang Meitri.
Lebih lanjut, Anggota Komisi XII DPR RI ini mendorong sinergi antara inisiatif kearifan lokal Gempa Genting di Kota Mojokerto dengan program Kementerian Lingkungan Hidup mengingat lembaga ini juga memiliki target Indonesia Bersih Sampah 2025 melalui pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70%.
“Program seperti ‘Gempa Genting’ sejalan dengan upaya Kementerian Lingkungan Hidup dalam mendorong pemerintah daerah untuk memiliki kebijakan dan strategi penanganan sampah yang holistik, mulai dari sumber hingga pemrosesan akhir,” jelasnya.
Anggota DPR asal Mojokerto ini menilai, sinergi antara inisiatif ‘Gempa Genting’ dengan program Kementerian Lingkungan Hidup akan mengakselerasi pencapaian target pengelolaan sampah nasional dan penurunan angka stunting.
“Kami berkomitmen untuk mendorong kolaborasi ini lewat jalur legislatif untuk memastikan dukungan anggaran serta regulasi yang memadai,” tambah Meitri.
Meitri juga mengajak pemerintah daerah lain untuk belajar dari keberhasilan Kelurahan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto dalam mengimplementasikan program ini.
Ia berharap sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dapat terus ditingkatkan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat serta bebas dari permasalahan sampah dan stunting.