
Surakarta (23/12) — Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Abdul Kharis AlMasyhari menyatakan bahwa urban farming merupakan salah satu solusi strategis untuk menjawab tantangan ketahanan pangan, terutama di wilayah perkotaan.
Hal ini disampaikan Abdul Kharis dalam kunjungan spesifiknya ke Komunitas Urban Farming di Kampung Batik Laweyan, Kota Solo.
“Kita menghadapi berbagai tantangan terkait ketahanan pangan, khususnya di perkotaan yang terus berkembang. Urban farming menawarkan solusi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berkelanjutan untuk mendukung ketersediaan pangan sehat dan bergizi,” ungkap Abdul Kharis di sela-sela kunjungan.
Abdul Kharis memulai kunjungan dari Rumah Bibit di RW 5 Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan.
Di lokasi tersebut, ia mendapatkan penjelasan mengenai proses pembibitan, teknik penanaman, hingga penerapan sistem aquaponik yang inovatif.
Selain itu, Abdul Kharis juga meninjau vertical garden yang dirawat oleh komunitas setempat. Inisiatif ini menunjukkan pemanfaatan ruang sempit secara produktif di kawasan perkotaan, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih asri.
“Kami di Komisi IV DPR RI berkomitmen untuk mendorong program-program yang mendukung urban farming. Ini adalah langkah nyata untuk memastikan masyarakat perkotaan memiliki akses terhadap pangan yang sehat, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih baik,” tambahnya.
Abdul Kharis juga menyampaikan apresiasinya kepada komunitas di Kampung Batik Laweyan yang telah menginspirasi banyak pihak melalui inisiatif urban farming. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh dan diadopsi oleh masyarakat perkotaan lainnya di seluruh Indonesia.
“Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Melalui urban farming, kita tidak hanya menjawab tantangan pangan, tetapi juga menciptakan kehidupan yang lebih berkualitas di perkotaan,” pungkasnya.
Melalui kunjungan ini, Abdul Kharis berharap sinergi antar pihak dapat segera terwujud, sehingga urban farming dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.