
Jakarta (01/12) — Anggota komisi III DPR RI dari Fraksi PKS Surahman Hidayat menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa tragis yang terjadi di Polres Solok Selatan dan turut berbelasungkawa kepada keluarga besar almarhum AKP Ryanto Ulil Anshar.
“Insiden ini merupakan pukulan besar, tidak hanya bagi institusi Polri, tetapi juga bagi masyarakat yang mengharapkan keteladanan dan profesionalisme dari aparat penegak hukum,” kata Surahman dalam keterangannya.
Lebih lanjut, surahman mendesak kepolisian untuk melakukan penyelidikan secara transparan dan mendalam untuk penyelesaian kasus ini.
“Saya mendukung penuh langkah cepat dari Polda Sumbar untuk menyelidiki kasus ini secara tuntas, transparan, dan profesional. Peristiwa ini tidak hanya memerlukan penegakan hukum yang adil terhadap pelaku, tetapi juga investigasi menyeluruh terhadap motif dan latar belakang yang memicu tragedi ini. Masyarakat berhak mengetahui kebenaran, dan Polri harus menunjukkan komitmennya dalam menjaga integritas institusi,” ujarnya.
Surahman menyampaikan beberapa tanggapan dalam memperkuat dan memperbaiki citra Polri diantaranya evaluasi dinamika internal Polri.
“Insiden ini mencerminkan perlunya evaluasi mendalam terhadap pembinaan personil, manajemen stres, serta sistem pengawasan di internal Polri.
Sebagai mitra kerja Polri, Komisi III DPR RI akan mendorong reformasi lebih lanjut, terutama dalam pembenahan konflik internal dan penguatan nilai-nilai etika serta kedisiplinan aparat,” papar Surahman.
Kemudian, imbuhnya, peningkatan program pengendalian emosi dan pelatihan psikologis.
“Kasus ini menjadi peringatan penting bahwa aspek kesehatan mental dan pengelolaan emosi anggota Polri harus mendapatkan perhatian serius. Program pelatihan manajemen konflik, pengendalian stres, serta penanganan mental personel harus menjadi prioritas untuk mencegah insiden serupa,” jelas Surahman.
Terkahir Surahman menyampaikan komitmen dalam mendorong perbaikan institusi Polri.
“Kami di Komisi III DPR RI akan mengawal dan mendukung setiap langkah Polri dalam menangani kasus ini dengan adil, serta mendorong pembenahan internal yang lebih komprehensif. Reformasi dalam tubuh Polri bukan hanya untuk memperbaiki citra institusi, tetapi juga untuk memastikan kepercayaan masyarakat tetap terjaga,” ungkap Surahman.
“Tragedi ini harus menjadi momentum untuk memperkuat profesionalisme Polri sebagai penjaga keamanan dan keadilan di negeri ini. Kami berkomitmen untuk terus mengawasi dan mendukung langkah-langkah pembenahan, demi memastikan tidak ada lagi peristiwa serupa yang mencoreng nama baik institusi penegak hukum. Mari kita doakan bersama agar keluarga korban diberikan ketabahan, dan semoga keadilan dapat ditegakkan sebaik-baiknya,” tutup Surahman