Jakarta (25/11) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Meity Rahmatia menyampaikan ucapan atas peringatan Hari Guru Nasional yang bersamaan lahirnya organisasi guru, Persatuan Guru Republik Indonesia yang dikenal sebagai bagian dari gerakan perjuangan kemerdekaan tahun 1945, Senin, (25/11).

Guru, kata Meity, memiliki peran besar dalam regenerasi sumber daya manusia, dan melahirkan anak bangsa yang cerdas dan berkarakter.

Anggota Komisi XII ini menilai, guru telah memberikan sumbangsih besar pembangunan di bidang pendidikan.

“Tapi sayang, dalam beberapa dekade terakhir guru dihadapkan pada berbagai problematika yang mendegradasi peran-peran strategis mereka dalam pembangunan nasional,” ujar Meity.

Diantara yang akhir-akhir ini marak adalah Kriminalisasi. Menurut Meity, kasus kriminalisasi secara berulang menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap profesi guru.

“Kasus-kasus kriminalisasi guru umumnya hanya berawal dari kesalahpahaman penangan siswa di dalam kelas.
Artinya, kasus yang muncul dari proses belajar mengajar di kelas. Tetapi prosesnya bisa sampai di meja hijau,” pungkasnya.

Hal itu, imbuhnya, menunjukkan lemahnya perhatian dan perlindungan terhadap guru.

Pada momentum peringatan hari guru ini, Meity kembali mengajak semua pihak untuk memberikan perhatian besar terhadap problematika guru. Dari soal kesejahteraan, kompetensi, kriminalisasi, dan lain sebagainya.

“Saya mengucapkan selamat hari guru. Semoga pada momen ini kita bisa mengorientasikan kembalikan perhatian kita pada penyelesaian masalah-masalah guru”, tandasnya.

“Khusus bagi saya, sebagai anggota Komisi Tiga Belas yang termasuk membidangi hukum mengharapkan agar kriminalisasi guru karena persoalan dalam proses belajar mengajar tidak lagi terjadi. Kalau pun ada, diselesaikan melalui musyawarah. Restoratif justice,” ungkap Meity mengakhiri.