
Jakarta (14/11) — Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS Januar Arif Wibowo menyampaikan rasa prihatin dan dukacita atas peristiwa kecelakaan beruntun sejumlah kendaraan yang terjadi di Tol Cipularang KM 92, Senin, (11/11/2024). Hal tersebut diungkapkan, dalam wawancara dengan stasiun radio, Kamis, (14/11).
“Pertama saya cukup prihatin ya dan berbelasungkawa kepada korban, atas tragedi kemarin itu. Ini jadi pelajaran penting bagi kita bahwa semua pemangku kebijakan di sektor transportasi dan jalan ini harus kembali kita meng-audit semua regulasi yang selama ini suka tidak suka membuat kita pilu jika terjadi kejadian seperti ini,” ungkap Januar.
Januar melanjutkan Indonesia memiliki aturan yang terkadang sering abai dalam pelaksanaannya, makannya saat terjadi kecelakaan hebat kemarin pihaknya langsung mencari tahu apa yang menjadi penyebab utamanya.
“Saya langsung mencari informasi, ini sebenarnya apa yang terjadi. Saya memperoleh informasi bahwa truk bermuatan kardus yang menabrak sejumlah kendaraan di depannya itu belum satu tahun itu sudah mendapatkan sertifikasi KIR uji kelayakannya. Nah ini yang menurut saya menjadi menarik,” terang Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah VIII ini.
Pertama, imbuh Januar, apakah KIR yang sudah teruji ini benar-benar diteliti dan diuji secara maksimal sehingga memang betul itu sudah layak, namun masih saja terjadi rem blong.
“Yang kedua, ada yang namanya kontrol untuk jembatan-jembatan timbang yang ada dibeberapa titik itu berfungsi optimal dan jika terbukti kelebihan muatan seharusnya tidak layak jalan. Nah ini yang menurut saya perlu ada evaluasi yang cukup serius, sehingga keamanan dan kenyamanan dalam berkendara itu benar-benar dapat dijaga, terlebih sebentar lagi kita akan ada Nataru dimana mobilitas orang dan barang akan meningkat jelang Natal dan Tahun Baru. Jangan sampai peristiwa ini terulang kembali,” pungkasnya.
Yanuar berharap Kementerian Perhubungan dan Dirjen terkait untuk melakukan monitoring terhadap segala bentuk perangkat yang ada, sehingga perjalanan di jalan tol khususnya menjadi perjalanan yang mengasyikkan.
“Ada satu faktor lagi yang harus dievaluasi yakni operator atau sumber daya manusianya. Jika SDM nya ini tidak tegas terhadap aturan maka ini bisa menjadi penyebab kecelakaan karena seharusnya dilaksanakan tetapi abai. Dan saat RDP kemarin saya sampaikan ke Menteri Perhubungan bahwa SDM ini ke depan harus kompeten, kompatibel dan bahkan harus clean, karena ini menyangkut keselamatan jiwa,” tegas Januar.