Jakarta (13/11) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Adang Daradjatun, mengungkapkan keprihatinannya atas kecelakaan lalu lintas yang terjadi di KM 92 Tol Cipularang, yang disebabkan oleh truk dengan rem blong. Dalam insiden tersebut, sejumlah kendaraan mengalami kerusakan parah, dan ada korban yang mengalami luka-luka.

Adang Daradjatun menegaskan bahwa pengawasan terhadap KIR (Keterangan Uji Kendaraan Bermotor) kendaraan perlu diperketat agar kendaraan yang tidak layak jalan tidak diizinkan beroperasi. Menurutnya, KIR bukan hanya formalitas, melainkan upaya preventif yang sangat penting untuk menjamin keselamatan di jalan raya.

“Pengawasan KIR kendaraan harus diperketat. Kendaraan yang tidak layak jalan tidak boleh dibiarkan beroperasi untuk kegiatan apapun. Ini tanggung jawab besar, terutama bagi perusahaan angkutan. Mereka harus memastikan setiap kendaraan yang mereka operasikan memenuhi standar keselamatan,” ujar Adang Daradjatun.

Adang menambahkan bahwa kecelakaan akibat rem blong pada truk ini merupakan tanggung jawab perusahaan pemilik kendaraan. Menurutnya, perusahaan seharusnya memastikan seluruh armadanya dalam kondisi prima, terutama yang melibatkan kendaraan berat yang berpotensi membahayakan banyak pengguna jalan.

“Kecelakaan seperti ini sudah seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya perusahaan yang mengoperasikan truk. Setiap kendaraan yang melintas di jalan tol harus memenuhi syarat keamanan, dan jika terjadi kelalaian, maka perusahaan harus siap bertanggung jawab,” kata Adang.

Adang berharap pemerintah dan pihak terkait, terutama Kementerian Perhubungan, lebih ketat lagi dalam mengawasi dan menerapkan standar uji KIR kendaraan. Ia juga mengimbau agar pelanggaran seperti kendaraan tanpa KIR yang layak diberikan sanksi tegas untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya.