Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Wakil Ketua Komisi X FPKS Harap Mata Pelajaran Coding dan Artificial Intelligence Masuk Kurikulum Sekolah

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (12/11) — Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, yang juga Wakil Ketua Komisi X  DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap agar arahan Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka supaya Coding dan Artificial Intelligence masuk kurikulum sekolah bisa segera terlaksana.

“Kita mendukung upaya akselerasi kurikulum untuk SD dan SMP, sekarang adalah momen yang tepat. Kita apresiasi langkah cepat Menteri Abdul Mu’ti, yang sudah menyatakan Coding dan Artificial Intelligence jadi mata pelajaran pilihan, disesuaikan dengan kemampuan dan fasilitas sekolah,” hal ini disampaikan Mahfudz di Jakarta sesuai Rapat Koordinasi evaluasi pendidikan dasar dan menengah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Senin, (12/11/2024)

“Kami para pimpinan Komisi X DPR RI yang tadi hadir pada Rapat Koordinasi yang diselenggarakan oleh Kemendikdasmen sepakat mendukung masuknya kurikulum pilihan Coding dan Artificial Intelligence, berharap bisa mulai dilaksanakan pada tahun depan,” imbuh Mahfudz.

Pelaksanaannya, kata Mahfudz, tentu bertahap karena mata pelajaran baru ini memerlukan sarana prasarana pendukung yang relatif tidak murah.

“Pelaksanaan awal bisa di sekolah Negeri dan Swasta yang fasilitas pendukungnya sudah ada,” ucap Mahfudz.

Lebih lanjut Wakil Ketua Komisi X DPR RI menyatakan pihaknya sangat mendukung apa yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto.

“Saya mengutip sambutan Bapak Presiden Prabowo Subianto pada acara Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah yang dilaksanakan pekan lalu di Sentul, begini ucapannya  yang saya kutip, ‘dikasih semua elemen untuk menjadi negara maju tidak bisa bikin mobil, tidak bisa bikin motor, tidak bisa bikin computer, saya tidak terima’,” ungkap Mahfudz.

Anggota DPR RI dari Dapil Jabar VI ini mengatakan pernyataan Presiden Prabowo Subianto merupakan sebuah pernyataan tegas dan apa adanya dari Kepala Negara, yang sekaligus jadi peringatan bagi bangsa Indonesia.

“Jelasnya Indonesia selama ini hanya jadi pasar bagi negara lain, kita belum mampu menjadi produsen. Dengan kata lain kita belum jadi penguasa di negeri sendiri, sudah saatnya kita maju !,” tegasnya.

Mahfudz menambahkan sudah sangat pas kalau Indonesia membuat terobosan akselerasi kurikulum, yang adaptif dengan situasi dan sesuai dengan kebutuhan saat dan yang akan datang.

“Semua harus berjalan sejak dini, mulai dari pendidikan dasar dan menengah. permulaan masih mata pelajaran pilihan, seiring waktu dengan makin lengkapnya sarana yang ada, kita akan mewajibkan mata pelajaran tersebut. Harus ada dukungan anggaran, baik dari APBN dan APBD. Untuk Sarana dan peningkatan kualitas tenaga pendidiknya. Komisi X DPR RI akan mendukung dalam pembahasan alokasi anggarannya di APBN,” tegas Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Jabar VI ini.

Pada kalimat penutupnya, Mahfudz Abdurrahman memberikan motivasi kepada para guru.

“Harapan saya kepada rekan guru-guru, adanya mata pelajaran pilihan  Coding dan Artificial Intelligence  ini, jangan dianggap sebagai beban yang baru atau malah menambah beban. Mari kita jadikan sebagai upaya memperkaya sumbangsih untuk peradaban dan masa depan bangsa kita, agar anak didik kita mampu menghadapi tantangan pada zamannya dengan percaya diri,” tutup Mahfudz.