Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Aleg PKS Ajak Optimalisasi Program Lingkungan Sehat bersama Pemerintah dan Masyarakat

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (06/11) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Jalal Abdul Nasir, Ak mengajak semua pihak untuk mengoptimalkan program lingkungan sehat bersama Pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Jalal dalam rapat Pemilihan ketua Komisi XII, Senin, (04/11/2024).

“Kita bersama Pemerintah mampu membuat lingkungan yang sehat dan sangat berpotensi untuk mensejahterakan masyarakat,” imbuhnya.

Pria yang akrab disapa Haji Jalal ini merangkul semua pihak bersama mewujudkan lingkungan sehat dan lestari.

“Adapun program-program inisiatif yang diusulkan sebagai Platform Pemantauan Kualitas Udara dan Air Berbasis Data yaitu Pemerintah bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan platform yang memantau kualitas udara dan air secara real-time menggunakan IoT dan data satelit,” papar Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat VII.

Data yang dihasilkan, imbuhnya, dapat diakses oleh publik dan memudahkan pengambilan keputusan bagi Pemerintah daerah serta memberikan informasi langsung kepada masyarakat dan bisnis setempat.

“Program Pertanian Pintar yaitu melibatkan kerjasama antara pemerintah, perusahaan teknologi, dan sektor agrikultur untuk mengimplementasikan teknologi berbasis data di pertanian. Dengan menggunakan sensor, drone, dan analisis data, para petani dapat memantau kondisi tanah, cuaca, dan kebutuhan tanaman secara akurat,” tegasnya.

Program tersebut, lanjut Haji Jalal bertujuan untuk meningkatkan hasil panen dengan cara yang lebih ramah lingkungan.

Selanjutnya, kata Haji Jalal, Pemanfaatan Data untuk Pengelolaan Sampah Terintegrasi, yaitu kolaborasi pemerintah dan sektor swasta untuk menggunakan data dari pengumpulan sampah, komposisi sampah, hingga pola konsumsi masyarakat dalam mengelola dan mendaur ulang sampah lebih efektif.

“Data ini memungkinkan perencanaan logistik yang lebih baik, peningkatan program daur ulang, dan pengurangan sampah yang berakhir di TPA,” pungkasnya.

Berikutnya, imbuh Haji Jalal, Green Financing dan Investasi Berbasis Data, yaitu pemerintah bersama dengan bank dan institusi keuangan, bisa mengembangkan program pembiayaan untuk bisnis yang ramah lingkungan berdasarkan penilaian data emisi, konsumsi energi, dan dampak lingkungan lainnya.

“Data yang transparan ini membantu mengarahkan pendanaan ke sektor-sektor yang berkomitmen terhadap keberlanjutan,” ujarnya.

Pengelolaan Energi Terbarukan Berbasis data, imbuh Haji Jalal, yaitu penggunaan data besar (big data) dalam merancang dan mengoptimalkan pengelolaan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air.

“Pemerintah dan sektor energi dapat bekerja sama mengembangkan jaringan listrik pintar (smart grid) yang lebih efisien dan andal, serta menggunakan data konsumsi energi untuk mengedukasi masyarakat,” ungkap Haji Jalal.

Aplikasi untuk Pelaporan Lingkungan oleh Masyarakat, ujarnya, yaitu Pemerintah dan perusahaan teknologi bisa membuat aplikasi di mana masyarakat dapat melaporkan masalah lingkungan secara langsung, seperti kebakaran hutan, pencemaran air, atau penebangan liar. Data yang dikumpulkan memungkinkan respons cepat dan tindakan tepat dari pihak terkait.

“Kolaborasi-kolaborasi ini bisa berhasil jika didukung oleh regulasi yang kondusif, sistem transparansi data, serta keterbukaan dari sektor swasta dan masyarakat untuk turut serta dalam menjaga lingkungan hidup,” tutup Haji Jalal.