
Oleh Hj. Nevi Zuairina
(Anggota DPR RI Komisi VI, Dapil Sumatera Barat II)
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu Majah)
Selama lima tahun terakhir, amanah sebagai anggota DPR RI dari Dapil Sumatera Barat II mengantarkan perjalanan penuh tantangan dan harapan. Mengemban tugas di Komisi VI yang bermitra dengan kementerian penting seperti Kementerian BUMN, Perdagangan, Koperasi, dan Investasi, dengan fokus utama terarah pada upaya memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan dan keadilan masyarakat, terutama di Sumatera Barat.
Setiap langkah di dalam perjalanan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pribadi, tetapi juga sebuah misi kolektif untuk membangun daerah yang lebih baik.
Sejak awal, visi yang dicanangkan adalah untuk berperan sebagai wakil rakyat yang peduli terhadap keluarga, petani, pelaku UMKM, dan nilai-nilai religius masyarakat. Empat elemen utama ini saling berkaitan dan menjadi pondasi dalam merancang berbagai program serta inisiatif. Dalam menjalankan misi ini, kesadaran bahwa keluarga adalah fondasi sosial sangat kuat.
Melalui seminar, program motivasi, serta advokasi terhadap perlindungan ibu dan anak, upaya memperkuat keluarga di Sumatera Barat terus dilakukan. Keluarga yang kuat dan harmonis diyakini menjadi kunci untuk membangun masyarakat yang kokoh.
Oleh sebab itu, dukungan kepada UMKM yang dikelola oleh ibu rumah tangga juga menjadi bagian integral dari strategi ini. Mesin jahit, alat masak, dan peralatan lain yang disalurkan, menjadi alat bantu untuk memberdayakan ekonomi keluarga, menciptakan kemandirian, dan meningkatkan kesejahteraan.
Perhatian terhadap petani tidak kalah penting. Dalam kondisi ketahanan pangan global yang semakin tidak menentu, peran petani menjadi sangat vital. Sayangnya, petani di banyak daerah, termasuk di Sumatera Barat, masih berjuang untuk mencapai kesejahteraan yang layak.
Krisis pangan global membuktikan bahwa tanpa petani yang kuat, stabilitas suatu negara bisa terganggu. Karenanya, dukungan berupa bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian terhadap petani di daerah ini.
Setiap bantuan yang diberikan tidak hanya sekadar alat fisik, tetapi juga dilengkapi dengan edukasi pemberdayaan agar petani dapat mengolah lahan secara lebih produktif dan mandiri. Advokasi terhadap kesejahteraan petani juga tidak luput dari perhatian, dengan harapan kesejahteraan mereka bisa lebih terjamin di masa mendatang.
Seiring dengan perkembangan ekonomi, UMKM di Sumatera Barat memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah. Fakta bahwa UMKM menyumbang lebih dari 50% terhadap PDB nasional dan menyerap hampir 97% tenaga kerja menunjukkan betapa pentingnya sektor ini.
Program pelatihan untuk para pelaku UMKM telah diinisiasi dengan tujuan meningkatkan kualitas produk dan membuka peluang baru bagi usaha kecil menengah di Sumatera Barat. Tidak hanya itu, bantuan modal, peralatan, serta advokasi hukum yang relevan juga disediakan untuk membantu pelaku UMKM mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi.
Dari pengusaha kecil hingga pelaku industri rumah tangga, semua memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi dalam membangun perekonomian daerah.
Namun, di balik semua program yang berorientasi pada pembangunan ekonomi dan sosial, ada satu nilai yang tidak pernah bisa dilepaskan dari masyarakat Minangkabau yaitu nilai-nilai religius. Falsafah “adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah” menjadi pegangan dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil.
Kesadaran bahwa nilai-nilai ini mulai pudar, terutama di kalangan anak muda, menjadi dorongan untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan keagamaan. Melalui dukungan pada pembangunan pondok tahfidz, pembinaan majelis taklim, serta penguatan program-program pendidikan agama, upaya untuk menjaga dan menanamkan nilai-nilai religius kepada generasi penerus terus dilakukan.
Harapan besar ada pada anak-anak muda ini, yang suatu hari akan memimpin daerah dan bangsa dengan dasar moral dan agama yang kuat.
Kontribusi nyata yang telah disalurkan di Dapil II Sumatera Barat mencapai ratusan titik bantuan, mulai dari alat-alat pertanian, program pelatihan UMKM, hingga kegiatan sosial keagamaan. Nilai bantuan yang sudah diberikan mencapai puluhan miliar rupiah. Namun, angka-angka ini hanyalah permulaan.
Harapan untuk masa depan adalah bahwa masyarakat Sumatera Barat, terutama di Dapil II, akan terus berkembang menjadi masyarakat yang religius, berkeadilan, dan sejahtera.
Dalam menjalankan tugas sebagai anggota DPR, tentu tidak semua tantangan dapat diatasi sendirian. Sinergi dengan struktur partai di berbagai tingkatan serta dukungan dari masyarakat menjadi kunci keberhasilan. Kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat merupakan amanah yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Dengan harapan bahwa semua kerja keras ini akan membawa berkah dan manfaat bagi masyarakat, perjalanan lima tahun ini menjadi refleksi yang berharga.
Momen-momen demokrasi ke depan akan menjadi peluang bagi masyarakat untuk terus menaruh harapan pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan kader-kadernya untuk memimpin Indonesia.
Dengan keyakinan dan doa, upaya untuk memperbaiki bangsa, mulai dari urusan keluarga hingga urusan negara, akan menjadi prioritas utama dalam setiap langkah ke depan. Semoga Allah SWT memberikan berkah dan ridha-Nya atas semua ikhtiar yang dilakukan.