
Jakarta (16/10) — Pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto diyakini akan lebih kuat dan kokoh, sehingga mampu mengantisipasi kondisi global yang tidak menentu.
Kepemimpinan Prabowo juga sangat dibutuhkan dalam mengatasi beragam persoalan, khususnya dalam hal ketahanan pangan, lapangan kerja, dan pemerataan ekonomi.
“Saya optimistis pemerintahan di bawah Presiden Prabowo akan lebih kuat dan kokoh. Di tengah keadaan global yang sedang tidak baik baik saja, Prabowo menjadi sosok yang tepat memimpin Indonesia. Saya yakin ketahanan pangan kita akan semakin kuat, dan pertumbuhan ekonomi akan semakin baik,” ujar legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Idrus Salim Al Jufri saat dimintai komentarnya seputar proses penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran, Rabu (16/10/2024).
Habib Idrus menilai, struktur kabinet Prabowo akan diisi oleh orang-orang yang kompeten dan profesional di bidangnya. Dia menekankan pentingnya keseimbangan antara teknokrat dan politisi di dalam kabinet.
“Saya melihat susunan kabinet yang sedang disiapkan Pak Prabowo berisi orang-orang yang memiliki kompetensi, rekam jejak, dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan Indonesia,” ujar Habib Idrus.
Ia berharap, dengan struktur kabinet yang solid, pemerintahan Prabowo dapat berjalan efektif dan mewujudkan visi besar yang telah dicanangkan.
“Kita perlu figur-figur di kabinet yang mengerti betul bagaimana memanfaatkan potensi besar bangsa ini, baik di sektor pangan, energi maupun ekonomi digital, untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks,” tambanya.
Lebih lanjut, Habib Idrus menyinggung salah satu janji kampanye Prabowo terkait penciptaan 19 juta lapangan kerja baru. Dia menyebut, janji tersebut sangat mungkin direalisasikan dalam masa kepemimpinan Prabowo, dan ini akan menjadi dorongan besar bagi perekonomian.
“Saya yakin janji Pak Prabowo untuk menyediakan 19 juta lapangan pekerjaan baru akan segera terealisasi di masa kepemimpinan beliau,” katanya.
Target pertumbuhan ekonomi 8 persen pun dipandang Habib Idrus sangat mungkin dicapai dengan memperhatikan beberapa hal, diantaranya menjadikan sektor pangan sebagai pilar utama yang perlu diperkuat. Dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern Indonesia dapat meningkatkan produksi dalam negeri, mengurangi ketergantungan impor, dan menciptakan lapangan kerja baru.
“Yang juga perlu jadi prioritas adalah menyederhanakan regulasi yang menghambat investasi. Menegaskan kembali reformasi birokrasi untuk meningkatkan efisiensi administrasi pemerintahan. Karena itu semua akan mendorong lebih banyak investor lokal maupun asing tanam modal di kita,” katanya.
“Saya percaya jika Presiden Prabowo dapat mengimplementasikan kebijakan yang tepat, target pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa tercapai, dan Indonesia akan semakin sejahtera di bawah kepemimpinan beliau,” tutup Habib Idrus.