Tegal (11/10) — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Abdul Fikri Faqih bersama Kemendikbudristek RI mengusulkan jalur rempah sebagai warisan budaya dunia.
Kota Tegal di Jawa Tengah sebagai salah satu daerah di Pesisir Utara Jawa yang dilewati sebagai jalur rempah. Hal itu diungkapkan dalam Seminar Kebudayaan Pengaruh Jalur Rempah di Pesisir Utara di Hotel Premiere Tegal, Kamis (10/10).
Legislator PKS asal daerah pemilihan Jateng IX ini mengatakan jalur rempah di pesisir utara Jawa itu meliputi Gresik, Lamongan Tuban, Pati, Demak, Tegal dan Cirebon. Karenanya, perlu upaya untuk melestarikannya sebagai warisan budaya.
Sebab, kata Fikri, rempah itu mempengaruhi semua tradisi, budaya, rasa, dan karsa di Indonesia.
“Selain itu, kita ini tahu, bangsa kita juga kuat karena punya jalur rempah. Bahkan, komoditas inilah yang menjadi salah satu alasan para penjajah datang ke Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, tidak semua negara mampu menghasilkan rempah. Di dunia, negara yang memproduksi rempah paling besar yakni dari Brazil, India, China, dan Indonesia.
“Masyarakat harus mengetahui hal ini. Ternyata, rempah ini ternyata mempengaruhi motif batik Lasem dan Salem. Serta mempengaruhi gedung sebagainya,” jelasnya.
Fikri menilai, seminar jalur rempah dan rencana memasukannya sebagai warisan budaya ini merupakan upaya untuk melestarikan.
Fikri mengatakan, bangsa Indonesia didatangi oleh para penjajah karena memiliki komoditif rempah yang dibutuhkan oleh masyarakat dunia.
Sementara, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Restu Gunawan mengungkapkan saat ini, jalur rempah sedang diusulkan sebagai warisan budaya dunia kategori route atau jalur.
Karenanya, langkah awal yakni menggelar sosialisasi agar masyarakat paham tentang jalur rempah.
“Kegiatan ini juga upaya untuk mendorong generasi muda punya kebanggaan terhadap warisan budaya Indonesia. Kita datang ke daerah-daerah untuk seminar sosialisasi guna mengedukasi masyarakat, apa itu jalur rempah itu,” terangnya.
Restu mengatakan, kegiatan ini juga upaya untuk mendorong generasi muda punya kebanggaan terhadap warisan budaya Indonesia.
“Maka kami datang ke daerah-daerah untuk seminar sosialisasi, macam-macam dilakukan untuk mengedukasi masyarakat, apa itu jalur rempah itu,” pungkasnya.