Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

RAPBN 2025 Diketok, Banggar FPKS Minta Pemerintah Baru Tumbuhkan Ekonomi 5,2 Persen

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (18/09) — Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin meminta pemerintahan baru yang dinahkodai Presiden Prabowo Subianto untuk menumbuhkan ekonomi tahun 2025 sebesar 5,2 persen.

Melalui Fraksi PKS, Andi menilai pertumbuhan ekonomi 5,2 persen sangat penting sebab menjadi pijakan awal pemerintah baru.

Andi mengatakan urgensi mencapai target pertumbuhan bukan hanya diarahkan berkontribusi terhadap penurunan pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan pendapatan tetapi juga menjadi fondasi untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia.

“Sebagaimana menjadi target pada RPJPN 2025-2045, Indonesia ditargetkan menjadi negara maju, dengan pendapatan per kapita di atas USD 30 ribu. Untuk mencapai target tersebut, Indonesia memiliki waktu kurang lebih 20 tahun lagiuntuk dapat keluar dari middle income trap,” jelas Andi lewat keterangan resminya di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu (18/09).

Atas target 5,2 persen tersebut, Andi menjabarkan perlunya memperhatikan perkembangan daya beli sebagai determinan utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurutnya, pemerintah nanti perlu memacu pertumbuhan konsumsi rumah tangga agar porsi yang besar terhadap PDB dapat dimaksimalkan. Pada bagian lain, pemerintah juga harus meningkatkan pertumbuhan pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB).

“PMTDB berkontribusi sekitar 30 persen dari output nasional. Fraksi PKS mendukung dan mengapresiasi arah kebijakan pemerintah untuk menjaga daya beli, khususnya kelas menengah dan bawah. Kelompok tersebut merupakan penopang pertumbuhan ekonomi saat ini dan ke depan,” bebernya.

Disisi lain, Aleg PKS dapil Sulawesi Selatan (Sulsel) II ini mendorong pemerintahan baru fokus melakukan transformasi struktural melalui peningkatan kekuatan sektor-sektor tradable dan industrialisasi, utamanya industri pengolahan dan pertanian.

“Sektor-sektor tersebut sangat besar kontribusinya terhadap pembentukan PDB dan penerapan tenaga kerja. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan industri pengolahan dan pertanian terus melambat dan berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional,” singkap Andi.

Fraksi PKS mengingatkan pula di sektor pertanian yang notabenenya sangat penting karena menguasai hajat hidup banyak orang dan menjadi basis penting ketersediaan pangan nasional.

“Pemerintah juga perlu mendorong pertumbuhan baru pada sektor agromaritim, ekonomi kreatif, dan ekonomi berbasis teknologi tinggi,” tutup ia.