
Jakarta (10/09) — Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS, Amin Ak mengingatkan rencana Pemerintah yang kembali membatasi subsidi BBM. Menurutnya, dampaknya akan luas dan dirasakan oleh masyarakat kelas menengah dan masyarakat rentan miskin.
“Bahwa ini hal yang sangat sensitif dan akan berdampak luas khususnya rakyat kelas menengah dan rakyat rentan miskin,” tutur Amin Ak, saat menghadiri Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Selasa (10/09).
Amin mengatakan, saat ini kelompok masyarakat kelas menengah sekitar 47 juta, kurang dari 10 tahun, jumlahnya cenderung menurun.
“Dari sisi presentase menurun 4 persen, lima tahun lalu 21 persen sekarang kurang lebih 17 persen,” sebutnya.
Jika subsidi BBM benar-benar dikurangi, Amin berpendapat tentu bakal berdampak pada aktivitas kehidupan mereka yang dalam kesehariannya sudah banyak dikenakan pajak. Pasalnya, baru-baru ini pemerintah juga menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen.
“Selain itu ada kelompok rentan miskin yang jumlahnya saat ini 7 juta, dan itu meningkat signifikan dibanding lima tahun lalu, ini juga nanti akan jadi kelompok miskin,” jelas Amin yang juga menjabat Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR.
Lanjutnya, Amin beranggapan di banyak negara utamanya negara berkembang seperti Indonesia, masalah subsidi khususnya subsidi energi menjadi satu keharusan dan sesuatu yang lazim.
Dalam konteks ini, pemerintah harus bijak dan proaktif dalam membuat keputusan besar, yang dibutuhkan ialah bagaimana subsidi benar-benar tepat sasaran.
“Kami mengharapkan pemerintah benar-benar meningkatkan pengawasan, selain dengan sistem yang bagus, juga ada ketegasan pemerintah supaya tidak ada penyimpangan alokasi subsidi. Saat kami turun ke lapangan, nyatanya masih ada penyimpangan,” tutup Amin.