
Jakarta (04/09) — Menurut Ekonom Senior Center of Reform on Economics
(Core) Indonesia, manfaat dari pembangunan infrastruktur yang masif saat ini belum merata.
Masih banyak ditemukan kantong-kantong kemiskinan di sekitar pusat pembangunan
infrastruktur.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Toriq Hidayat, ikut menyoroti dampak pembangunan infrastruktur di bawah pemerintahan saat ini. Menurutnya, pembangunan yang masif belum mencapai hasil yang diharapkan.
“Bahwa pembangunan infrastruktur belum mampu menggerakkan ekonomi lebih dari 5 persen. Kondisi ini memperlihatkan manfaat pembangunan belum merata di seluruh Indonesia,” jelas Toriq.
Anggota Fraksi PKS mengungkapkan bahwa masih banyak kantong-kantong kemiskinan di sekitar proyek infrastruktur. Keadaan ini menunjukkan bahwa pembangunan belum sepenuhnya menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
“Kami juga menyoroti efisiensi distribusi yang belum tercapai. sebagai contoh, pengiriman barang dari Indonesia barat ke timur yang masih tidak optimal,” ujar Toriq.
Menurut anggota Komisi V DPR RI, kapal yang membawa barang ke Indonesia timur seringkali kembali dalam keadaan kosong. Hal ini menyebabkan biaya logistik tetap tinggi dan kurang efisien.
“Kami berharap pemerintah baru nanti segera meninjau ulang kebijakan infrastruktur agar lebih merata. Efisiensi distribusi harus menjadi prioritas untuk menekan biaya logistik,” tutup Toriq