Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Aleg PKS Apresiasi Program 3 Juta rumah Presiden Terpilih

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (02/09) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Toriq Hidayat memberikan dukungan terhadap program pembangunan 3 juta rumah yang mencakup 1 juta rumah di perkotaan dan 2 juta rumah di perdesaan.

Dukungan ini berdasarkan keyakinan bahwa program tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah-daerah yang membutuhkan perbaikan perumahan.

“Namun keterbatasan anggaran dan sumber daya sebagai potensi hambatan dalam pelaksanaan program tersebut. Kami khawatir bahwa keterbatasan ini dapat menghambat realisasi target yang telah ditetapkan, terutama di desa-desa yang kekurangan infrastruktur,” ujar Toriq.

Selain itu, Aleg PKS juga menyoroti masalah kualitas dan lokasi rumah yang mungkin tidak diperhatikan dengan baik. Tanpa adanya perhatian yang cukup terhadap kualitas dan penyesuaian lokasi, hasil pembangunan mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal.

“Kami mengusulkan pendanaan berkelanjutan melalui kerjasama dengan sektor swasta dan lembaga keuangan. Skema pembiayaan berbasis kredit mikro dan hibah juga bisa menjadi alternatif untuk mendukung program ini,” tutur Toriq.

Anggota Komisi V DPR RI ini juga menyarankan agar pelatihan bagi tenaga kerja lokal dilakukan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam pembangunan rumah. Inisiatif ini dapat melibatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan untuk memastikan kualitas tenaga kerja yang memadai.

“Kami merekomendasikan penetapan standar kualitas yang ketat dan melakukan penilaian kebutuhan setiap desa. Pendekatan berbasis kebutuhan ini akan memastikan bahwa pembangunan rumah lebih merata dan sesuai dengan kondisi lokal,” tutup Toriq.

Mengusung program pembangunan 3 juta rumah, yang meliputi 1 juta rumah di perkotaan dan 2 juta rumah di
perdesaan.

Anggota Dewan Pakar Tim
Kampanye Nasional (TKN) Prabowo di Bidang perumahan akan berfokus di sekitar 75.000 desa di Indonesia yang terdapat rumah tidak layak huni di perdesaan sekitar 12,2 juta unit.