Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Kritik Impor di HUT ke-79 RI, Aleg PKS Tuntut Pemerintah Wujudkan Ketahanan dan Kemandirian Pangan

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (16/08) — Dalam rangka memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Johan Rosihan, melontarkan kritik terhadap Pemerintah terkait kebijakan impor pangan yang dinilai tidak sejalan dengan upaya mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Impor pangan, menurut Johan, mencerminkan kegagalan pemerintah dalam memanfaatkan potensi sumber daya pertanian dalam negeri yang seharusnya dapat menjadi pilar ketahanan pangan.

“Sudah 79 tahun kita merdeka, tetapi kita masih terus bergantung pada impor pangan. Ketergantungan pada impor bukan hanya berdampak pada ketahanan pangan nasional, tetapi juga mengancam kesejahteraan petani lokal yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memenuhi kebutuhan pangan Indonesia”, tegas Anggota DPR RI dari Dapil Sumbawa tersebut saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2024 dan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, pada Jumat (16/08).

Ketergantungan impor pangan yang terus-menerus, imbuh Johan, merupakan cerminan dari kurangnya visi dan strategi jangka panjang pemerintah dalam mengelola sektor pertanian.

“Kita masih memiliki lahan pertanian yang luas dan sumber daya manusia yang cukup memadai, tetapi sayangnya, potensi ini tidak dioptimalkan. Alih-alih mendorong produksi dalam negeri, pemerintah justru lebih memilih jalan pintas dengan impor. Kebijakan semacam ini jelas merugikan petani kita dan tidak memberikan ruang bagi mereka untuk berkembang. Padahal, untuk mencapai kedaulatan pangan, kita harus memastikan bahwa petani kita sejahtera”, ujarnya lagi.

Johan pun menyerukan agar Pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan pangan nasional.

“Pemerintah harus segera menyusun dan menjalankan kebijakan yang pro-petani dan pro-produksi dalam negeri. Kedaulatan pangan hanya bisa terwujud jika kita mampu memproduksi kebutuhan pangan kita sendiri, tanpa bergantung pada negara lain,” pungkasnya.