
Jakarta (08/08) — Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini menjadi pembicara dalam Sekolah Kepemimpinan Partai (SKP) PKS se-Indonesia Timur.
Dia menekankan pentingnya peran anggota legislatif terpilih dalam membela rakyat dan konstituennya di daerah. Kata Jazuli, sebagai partai yang lahir di kala reformasi, PKS lewat alegnya mesti tetap bertekad memperjuangkan kepentingan rakyat.
“PKS lahir bukan untuk gaya-gaya, kita lahir untuk membela rakyat, bukan untuk menebar kebencian. Kita ada untuk mensejahterakan rakyat, untuk melindungi rakyat, maka seluruh pejabat publik PKS harus melindungi rakyat, berjuang dengan senyuman,” ujar Jazuli kepada aleg DPRD terpilih se-Indonesia Timur, di Jakarta (08/08/2024).
Jazuli menegaskan, anggota legislatif terpilih mesti menjaga kedisiplinannya dalam rangka memperjuangkan aspirasi rakyat. Komunikasi politik menjadi hal yang digaris bawahi dalam pertemuan ini.
“Kita masuk ke parlemen bukan untuk cari mencari uang, sebagian yang kita dapatkan itu untuk membantu rakyat. Jangan main-main, teman-teman kalau udah dilantik, jangan asik uangnya dipakai sendiri. Bantu lah rakyat kita, beri mereka karena PKS kita membawa risalah dan hadir,” katanya.
Di sisi lain, Ketua Fraksi yang berasal dari Dapil Banten II itu kembali menandaskan bahwa komunikasi menjadi pilar utama aleg PKS. Mesti ada kepiawaian aleg dalam mengomunikasikan kebijakan atau strategi politik kepada fraksi-fraksi lain juga masyarakat.
“PKS 10 tahun oposisi, BBM naik kita tolak, gas 3kg naik kita tolak. PKS selalu berpihak pada rakyat, ini lah tugas kita sebagai Anggota Dewan. Kita ini semua harus jadi humas, humasnya rakyat, kita harus selalu ada untuk rakyat. Kita harus bangun komunikasi yang baik untuk rakyat,” tandas Jazuli.
Sebagai penutup, ia berpesan, dalam berpolitik jangan mudah terbawa perasaan dan hindari perasaan paling pintar sendiri. Seharusnya, aleg PKS mesti proaktif setiap agenda kebijakan untuk memajukan masyarakatnya di Indonesia bagian Timur.
“Politik itu adalah komunikasi, jangan pernah berhenti berkomunikasi, dengan struktur harus komunikasi, dengan kader kita berkomunikasi. Maka kalau kita sudah terpilih, kita harus bangun komunikasi dengan struktur,” tutupnya.