Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Politisi PKS Soroti Percepat Perluasan Areal Tanam Padi dan Atasi Krisis Pangan Nasional

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (02/08) — Anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin, menyoroti isu terkait sektor pertanian dan pangan di Indonesia, tentang realisasi perluasan areal tanam padi dan ancaman krisis pangan nasional.

Kedua isu ini, kata Andi Akmal dinilai sangat krusial untuk memastikan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Indonesia.

Politisi PKS ini menukil laporan dari Kementerian Pertanian, bahwa realisasi perluasan areal tanam padi telah mencapai 43,55% dari target, dengan realisasi 778.422 hektar dari target 1.782.612 hektar.

Namun, lanjut Akmal, terdapat beberapa daerah dengan realisasi masih rendah, yakni Papua Barat Daya sebesar 2,42%, Papua Barat 8,46%, dan Kalimantan Tengah 10,73%.

Pria kelahiran Bone ini menegaskan pentingnya percepatan realisasi perluasan areal tanam padi di daerah-daerah yang masih rendah.

“Kita harus memastikan bahwa seluruh daerah dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Peran inspektorat daerah sangat penting dalam mengawal program ini agar berjalan sesuai rencana,” ujar Anggota Badan Anggaran ini.

Menurutnya, percepatan perluasan areal tanam padi akan membantu meningkatkan produksi padi nasional, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.

“Kita perlu fokus pada peningkatan produksi padi agar dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor beras,” tambah Andi Akmal.

Isu krisis pangan juga menjadi perhatian utama Andi Akmal Pasluddin. Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian menyatakan bahwa Indonesia masih rentan terhadap krisis pangan di tengah ancaman krisis iklim dan penurunan produksi beras. Indeks ketahanan pangan Indonesia masih rendah, berada di posisi 63 dari 113 negara pada tahun 2023, dan diperkirakan akan merosot pada tahun 2024.

Andi Akmal mengingatkan pentingnya upaya serius dari seluruh pihak untuk mengatasi krisis pangan.

“Indonesia selalu disebut sebagai negara agraris, namun ironisnya kita masih mengimpor beras dan banyak petani kita yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Kita harus bekerja keras untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional,” tegasnya.

Legislator Sulsel II ini juga menekankan perlunya adopsi teknologi pertanian yang lebih canggih dan berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas.

“Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan kita,” ujarnya.

Andi Akmal Pasluddin mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam mempercepat perluasan areal tanam padi dan mengatasi krisis pangan nasional.

“Kerja sama dan sinergi antara pemerintah, petani, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk memastikan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Indonesia,” tutup Andi Akmal Pasluddin.