Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Komisi IV FPKS DPR Kritisi Kenaikan Harga Pangan karena Beratkan Masyarakat

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (05/07) — Menanggapi tren kenaikan harga bahan pangan yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir, Andi Akmal Pasluddin, Anggota Komisi IV DPR RI, menyampaikan keprihatinannya dan memberikan kritik terhadap langkah-langkah yang diambil pemerintah.

Kenaikan harga bahan pangan seperti beras, cabai, dan daging sapi yang dilaporkan oleh Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional perlu segera direspon dengan kebijakan yang lebih efektif untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di masyarakat.

Harga beras premium kini mencapai Rp15.690 per kilogram, naik 1,36% dibandingkan dengan hari sebelumnya, sedangkan harga beras medium naik 0,52% menjadi Rp13.560 per kilogram.

Selain itu, harga cabai merah keriting telah menembus Rp70.000 lebih per kilogram, dan harga daging sapi berkisar antara Rp130.000 hingga Rp150.000 per kilogram.

“Kenaikan harga ini tentu memberatkan masyarakat, terutama kelompok yang berpenghasilan rendah. Pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah mitigasi untuk memastikan ketersediaan pangan tetap terjaga dan harga tidak melonjak drastis,” ujar Andi Akmal.

Legislator kelahiran asal Bone ini menekankan bahwa langkah-langkah yang telah diambil oleh Kementerian Pertanian dan Perum Bulog belum cukup efektif dalam menstabilkan harga.

“Distribusi pangan harus berjalan lancar dan stok pangan di pasar harus cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bulog harus berperan lebih aktif dalam menstabilkan harga dengan mengoptimalkan penyerapan hasil panen petani dan memastikan distribusi yang merata,” tambahnya.

Andi Akmal juga menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai konsumsi pangan yang bijak dan diversifikasi pangan.

“Edukasi kepada masyarakat tentang cara mengatur pola konsumsi dan memanfaatkan berbagai jenis pangan lokal dapat membantu mengurangi ketergantungan pada komoditas tertentu yang harganya cenderung fluktuatif,” katanya.

Langkah ini diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga pangan di pasar.

Selain itu, Legislator Sulawesi Selatan II ini menyarankan agar pemerintah meningkatkan cadangan pangan nasional sebagai langkah antisipatif terhadap lonjakan harga.

“Peningkatan cadangan pangan nasional sangat penting sebagai buffer stock untuk mengantisipasi lonjakan harga. Pemerintah harus memastikan bahwa stok pangan nasional cukup untuk menghadapi situasi darurat,” jelasnya.

Koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta juga sangat penting dalam mengatasi kenaikan harga pangan.

“Kolaborasi yang baik antara semua pihak akan memastikan bahwa kebijakan yang diambil dapat diimplementasikan dengan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Anggota Banggar ini.

Selain itu, pengawasan yang ketat perlu dilakukan untuk mencegah spekulasi harga yang dapat merugikan konsumen.

“Pengawasan yang ketat perlu dilakukan untuk mencegah adanya spekulasi harga yang dapat merugikan konsumen. Pemerintah harus menindak tegas oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi,” tegas Andi Akmal.

Lebih lanjut, Andi Akmal menekankan pentingnya inovasi dan teknologi dalam sektor pertanian untuk meningkatkan produksi dan efisiensi.

“Pemerintah perlu mendukung inovasi dan teknologi dalam pertanian untuk meningkatkan hasil produksi dan efisiensi. Ini akan membantu menjaga kestabilan harga pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkasnya.

Terakhir, Politisi PKS ini menegaskan bahwa Komisi IV DPR RI akan terus memantau perkembangan harga pangan dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak terkait guna mencari solusi terbaik.

“Kami di Komisi IV DPR RI akan terus mengawasi perkembangan harga pangan dan memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil dapat diimplementasikan dengan efektif untuk kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan nasional,” tutupnya.