
Jakarta (19/06) — Anggota DPR RI sekaligus Sekretaris Jenderal DPP PKS, Aboebakar Alhabsyi mendapatkan beberapa masukan dan saran kepada Kementerian Agama sebagai Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2024.
“Saya sedang melaksanakan haji mandiri, bukan dalam rangka tugas pengawasan DPR. Banyak mendapat masukan mengenai kondisi jamaah haji reguler dari Indonesia,” ungkap pria yang akrab disapa Habib Aboe.
Kalau dilihat dari sisi jarak, kata Habib Aboe, tenda jemaah haji di Mina kini lebih dekat dengan Jamarat, yang merupakan tempat melempar jumrah.
“Kalau dulu jaraknya lebih dari 7 km, kini tenda jemaah berada di Muaishim, yang jaraknya sekitar 4-5 km menuju ke Jamarat. Saya kira ini salah satu bentuk perbaikan yang bagus, layak untuk diapresiasi,” pungkasnya.
Namun disisi lain, kata Habib Aboe, banyak keluhan yang didengar dari para konstituen.
“Misalkan saja kondisi tenda yang terlalu sempit, sehingga tidak sesuai dengan kapasitasnya. Bisa dikatakan dari rasionya sudah tidak layak,” terang Anggota Komisi III DPR RI ini.
Kondisi ini, lanjutnya, menyebabkan para jamaah banyak yang terpaksa berada di lorong jalan. Seharusnya ini tidak boleh terjadi, apalagi sebagian besar jamaah adalah lansia.
“Sempat juga saya mendapatkan laporan, ada jamaah yang berinisiatif memperlebar tendanya secara manual. Hal ini dilakukan memperlonggar kondisi jamaah dalam tenda,” ujar Anggota DPR RI dari Dapil Kalimantan Selatan I ini.
Laporan lain yang banyak dikeluhkan, imbuhnya, adalah antrean di toilet. Tidak sesuainya rasio jumlah jamaah dengan ketersediaan toilet menyebabkan antrean panjang terus terjadi. Tentunya hal ini membuat situasi yang tidak nyaman untuk jamaah.
“Kita berharap, Kemenag dan PPIH terus berbenah. Sehingga layanan haji kedepannya akan semakin baik. Mungkin kita bisa meniru Korea, dimana mereka bisa menyediakan layanan premium setaraf haji furoda untuk para jamaah haji regulernya,” terang Bendahara Fraksi PKS DPR RI ini.