Jakarta (12/02) — Anggota Komisi IV dari Fraksi PKS drh. Slamet, menyoroti fenomena kenaikan harga beras yang semakin mahal hingga kelangkaan stok beras di pasaran.

Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat IV ini menyampaikan bahwa pada saat turun dapil ia mendengar keluhan dari beberapa masyarakat dan pedagang yang mengeluhkan mahalnya harga beras di pasaran, bahkan beberapa tempat penjualan terjadi kelangkaan stok beras.

Slamet juga menyoroti bahwa kenaikan harga beras dan kelangkaan stok beras di pasaran bisa berdampak serius bagi sosial ekonomi masyarakat, terutama pada kelompok masyarakat rentan.

“Kenaikan harga beras bisa berdampak pada permasalahan sosial ekonomi yang serius terutama pada kelompok rentan, beberapa dampak di antaranya seperti peningkatan biaya hidup, mengakibatkan kelaparan dan malnutrisi, serta berpotensi menimbulkan ketidakstabilan sosial” ujarnya.

Anggota Komisi IV ini juga menyinggung keterkaitan naiknya harga beras menjadi semakin mahal dan kelangkaan stok beras tersebut dengan kegiatan bagi-bagi bantuan sosial dari pemerintah yang sedang gencar dilakukan menjelang pemilihan umum.

“Kenaikan dan kelangkaan beras terjadi saat mendekati hari pemilu saat ini wajar saja apabila diasumsikan berkaitan dengan kegiatan bagi-bagi bantuan sosial berupa bantuan pangan dari pemerintah, bahkan keakuratan data pemerintah dalam pembagian bansos juga perlu dipertanyakan, persediaan beras yang sedikit itu juga diperparah dengan ketidakpastian pemerintah dalam menghadapi badai El-Nino” ungkapnya.

Diakhir, Slamet mendesak agar pemerintah segera melakukan langkah-langkah strategis guna menangani kondisi tersebut, serta dapat mengelola pengunaan cadangan beras yang tepat untuk mencegah dampak buruk dari kenaikan dan kelangkaan beras tersebut.