
Semarang (09/01) — Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Abdul Fikri Faqih prihatin dengan viralnya video oknum guru ASN asal salah satu sekolah di Tasikmalaya yang beredar luas.
“Jaga netralitas ASN di Pemilu, apalagi sebagai guru yang senantiasa digugu dan ditiru, selayaknya memberi contoh yang baik secara hukum maupun etik,” ujarnya di sela masa reses, Selasa (09/01).
Pernyataan itu Fikri sampaikan terkait contoh buruk salah seorang oknum guru yang terkonfirmasi berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Sekolah Dasar Negeri di Taman Sari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Baca juga: Raker bersama Polri, Habib Aboe Tegaskan Pentingnya Netralitas dalam Pemilu 2024
Oknum tersebut membuat video dukungan ke capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran sambil bernyanyi, dan videonya pun viral.
Fikri mengingatkan aturan ketat yang melarang ASN melakukan kampanye melalui deklarasi dukungan, maupun mengajak masyarakat dalam konstentasi politik termasuk: pemilhan presiden, pemilu legislatif, maupun pemilihan kepala daerah.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengacu ketentuan SKB nomor 2 tahun 2022 tentang pedoman pembinaan dan pengawasan netralitas pegawai aparatur sipil negara dalam penyelenggaraan pemilihan umum.
“ASN harusnya netral dan tetap menjaga netralitas serta kondusifitas pemilu, sehingga pelanggaran tersebut harus segera diberi sanksi yang memberi efek jera, dan agar tidak ditiru oleh ASN lainnya di manapun, terlebih kalangan pendidik,” tegasnya.
Dirinya menyatakan bahwa sektor Pendidikan harusnya memberi contoh terbaik dalam konteks berdemokrasi di negara ini.
“Tunjukkan wajah demokrasi yang humanis, cerdas, beretika, dan menjunjung tinggi hukum,” ucap Fikri.
Fikri meminta agar kalangan pendidik dan akademisi berkontribusi aktif dalam dialektika demokrasi ini tanpa terlibat dalam aktifitas kampanye.
“Caranya adalah menunjukkan sikap yang menjunjung tinggi netralitas ASN, serta memberikan edukasi kepada publik cara-cara berdemokrasi yang baik, bukan malah menodainya.”
Fikri menambahkan, di tengah masa kampanye yang akan berakhir kurang satu bulan lagi, Ia mengajak seluruh elemen untuk bersama menjaga suasana pendidikan yang kondusif demi masa depan generasi bangsa.
“Janganlah dunia pendidikan dijadikan korban kampanye pemilu yang tak mengindahkan aturan dengan benar,” tutup Fikri.