
Kabupaten Bone (21/12) — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Andi Akmal Pasluddin, menyoroti masalah serius yang terjadi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, yaitu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, khususnya jenis pertalite dan solar.
Masalah ini terungkap, selama kunjungan kerja Pasluddin dalam rangka reses di akhir tahun 2023.
Selama reses, Politisi PKS ini mengunjungi beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan, termasuk Maros, Pangkep, Sinjai, Soppeng, dan Bone.
Baca Juga : Jelang Musim Libur Nataru, Wakil Ketua FPKS Desak Pertamina Perhatikan Stok BBM dan Gas
Dari kunjungan tersebut, Akmal menemukan bahwa walaupun beberapa kabupaten mengalami kesulitan serupa, kondisi di Bone dan Wajo merupakan yang paling mengkhawatirkan.
“Rata-rata mengalami kesusahan atau kelangkaan BBM, namun yang paling terparah ada di Kabupaten Bone dan Wajo,” ujar Andi Akmal.
Menurut Anggota Badan Anggaran DPR ini, kelangkaan BBM bersubsidi ini sangat mempengaruhi sektor-sektor vital seperti pertanian, perikanan, dan transportasi umum. Akmal menilai bahwa penyalahgunaan subsidi oleh oknum tertentu adalah faktor utama dibalik masalah ini.
“Solar yang seharusnya dinikmati oleh petani, nelayan, dan angkutan umum telah disalahgunakan,” tegas AAP, sapaan Akrab Andi Akmal di dapilnya.
Baca Juga : Masa Reses di Dapil, Andi Akmal Pasluddin Serap Aspirasi dari Kolong Rumah Warga
Lebih lanjut, Politisi Senior PKS ini menyampaikan kecurigaannya terhadap modus operandi yang terjadi. Dia mensinyalir bahwa BBM subsidi dibeli oleh oknum tertentu dan kemudian dijual kembali, khususnya di Morowali.
“Ini disinyalir jika modusnya BBM bersubsidi ini dibeli oleh oknum tertentu dan dinikmati oleh pelaku atau penimbun BBM untuk dijual kembali di Morowali,” Tutur Akmal.
Andi Akmal Pasluddin menyerukan perlunya tindakan cepat dan efektif dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Dia menekankan pentingnya mengawasi distribusi BBM subsidi dan memastikan bahwa bantuan ini sampai pada penerima yang tepat.
Dalam menghadapi masalah ini, Pasluddin juga mengajak semua pihak terkait untuk bekerja sama dalam mencari solusi yang tepat agar kelangkaan BBM subsidi di Bone dan daerah lainnya bisa segera diatasi.
“Kelangkaan BBM subsidi di Bone ini bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi mereka yang bergantung pada BBM bersubsidi untuk kegiatan sehari-hari. Tindakan yang cepat dan tepat dari pemerintah dan semua pihak terkait sangat diharapkan untuk mengatasi masalah ini,” tutup Andi Akmal Pasluddin.