Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Hadiri Seminar Bundo Kandung Perantau Minang, Nevi Zuairina : Adat dan Agama Pondasi Keutuhan Masyarakat Minangkabau

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Tanah Datar (11/12) — Pertemuan Diaspora Perantau Minang dan Bundo Kanduang Minang se-Dunia dengan tema ‘Peranan dan Sumbangan Padusi Minangkabau di Ranah dan di Rantau Terhadap Sumatera Barat’.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, termasuk Nevi Zuairina, Anggota DPR RI dari Komisi VI, Daerah Pemilihan Sumatera Barat II.

Dalam suasana yang penuh kebersamaan, pertemuan ini bertujuan untuk menggali peran dan sumbangan perempuan Minangkabau dalam mempertahankan nilai-nilai budaya dan agama di tengah perubahan zaman.

Nevi Zuairina, dalam sambutannya, mengapresiasi inisiatif pertemuan diaspora ini sebagai wadah penting untuk memperkuat identitas dan kebersamaan perantau Minang di seluruh dunia.

Nevi menekankan bahwa nilai-nilai adat dan agama yang kuat merupakan pondasi utama dalam menjaga keutuhan masyarakat Minangkabau, baik di ranah maupun di rantau.

Pertemuan ini juga menyoroti peran istimewa yang dimiliki perempuan Minangkabau, terutama yang disimbolkan oleh Bundo Kanduang.

Nevi Zuairina menyoroti keistimewaan perempuan Minangkabau dalam menjaga rumah gadang, harta pusaka, dan menjadi lambang bagi kaumnya.

“Saya menekankan bahwa perempuan Minangkabau bukan sembarangan, melainkan memiliki kedudukan tinggi dengan tanggung jawab besar dalam memelihara adat dan budaya,” ungkapnya.

Selain itu, Nevi Zuairina membahas tantangan yang dihadapi oleh perempuan Minangkabau dalam menghadapi kemajuan zaman dan arus globalisasi. Dalam konteks ini, peran bundo kanduang sebagai penjaga adat dan budaya menjadi semakin penting.

Anggota DPR RI tersebut mengajak para hadirin untuk bersama-sama mempertahankan nilai-nilai budaya dan agama, khususnya dalam pembinaan generasi muda Minang.

Dalam mengakhiri pidatonya, Nevi Zuairina menyoroti kontribusi perempuan Minangkabau dalam berbagai sektor, termasuk politik, pengusaha, seni budaya, dan lain sebagainya.

“Saya mengajak perempuan Minangkabau untuk terus meningkatkan kapasitas dan mengambil peran strategis di berbagai bidang, tanpa meninggalkan tanggung jawab sebagai ibu di keluarga,” jelas Nevi.

Pertemuan Diaspora Perantau Minang dan Bundo Kanduang Minang se-Dunia menjadi momentum penting untuk memperkuat solidaritas dan menjaga warisan budaya Minangkabau. Dengan semangat kebersamaan, diharapkan peran perempuan Minangkabau, terutama bundo kanduang, dapat terus memberikan sumbangan positif dalam membangun Sumatera Barat yang berbudaya, bermoral, dan berwibawa.

“Semoga kesan dan pesan dari pertemuan ini dapat membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Minangkabau dan Indonesia pada umumnya. Pertemuan ini juga semoga menjadi inspirasi bagi Generasi masa depan agar terus teguh memegang prinsip adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah. Dan tercipta tatanan kehidupan masyarakat minangkabau yang beradat, bermoral, berwibawa, dan terhormat,” tutup Nevi Zuairina.