
Jakarta (28/11) — Anggota DPR RI Fraksi PKS, Sukamta, Saadiah Uluputty, dan Diah Nurwitasari, menerima kunjungan dari Lembaga Eksekutif Mahasiswa FH Universitas Islam Indonesia (UII) di Ruang Rapat Fraksi PKS, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta pada Selasa (28/11).
Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan pembelajaran serta diskusi aspirasi terkait urgensi pengakuan lingkungan sebagai agenda legislasi melalui hasil kajian yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut.
“Terima kasih atas ketersediaannya untuk menerima kami. Tujuan kami adalah untuk mendapatkan output dari fokus isu yang kami telaah utamanya terkait energi dan lingkungan.” ucap perwakilan dari Lembaga Eksekutif Mahasiswa FH UII.
“Kajian ini menjadi embrio bagi penyusunan kebijakan lingkungan bagi masa depan. Saya mengapresiasi karena saya rasa kita berada di generasi penikmat, sehingga kehadiran mahasiswa yang kritis seperti kalian maka kami sangat senang. Mahasiswa harus terus berpikir untuk masa depan kita agar anak cucu kita mampu menikmati alam dan lingkungan secara baik.” ucap Saadiah yang juga Anggota Komisi IV DPR RI dalam menanggapi pemaparan dari mahasiswa.
“Saya sangat bersyukur dan berbahagia bisa bertemu adik-adik mahasiswa. Merupakan sebuah kegembiraan juga bagi kami untuk bisa berdiskusi terkait topik-topik yang menarik. Mudah-mudahan di forum diskusi ini kita bisa paling berbagi karena kami pun perlu masukan-masukan dari mahasiswa.” ujar Diah selaku Anggota Komisi VII DPR RI.
Diah menambahkan, membicarakan lingkungan hidup tidak hanya membicarakan hal-hal yang bersifat natural. Perlu ada koordinasi lanjutan secara Pentahelix yang meliputi akademisi, media, dan tiga unsur pemerintahan di Indonesia yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Implementasi rekomendasi green city pun menjadi tantangan apabila industri belum menerapkan transisi penggunaan green energy.
Sukamta yang juga merupakan Anggota Komisi I DPR RI menambahkan, persoalan lingkungan yang ada di Indonesia maupun negara-negara lain harus diselesaikan secara holistik. Energi terbarukan harus diseriusi untuk menyelesaikan persoalan, bukan sekadar kepentingan politik semata.
Sesi diskusi berlangsung dua arah dan diakhiri dengan sesi dokumentasi serta pemberian cinderamata.