Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Wakil Ketua Komisi X FPKS Bantu Daerah Majukan Sektor Kebudayaan

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Brebes (13/11) — Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Abdul Fikri Faqih mendorong daerah untuk terus perhatikan sektor kebudayaan agar kualitas pembangunan manusianya juga meningkat.

Hal itu diungkapkan Fikri dalam acara pentas kebudayaan yang bertema ‘Sinergi Pelindungan Warisan Budaya Tak Benda di Brebes.’

Kegiatan ini terselenggara atas inisiatif Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih bersama Direktorat Perlindungan Kebudayaan Kemendikbudristek, Minggu (12/11/2023), di Grand Dian Hotel Brebes.

Baca juga: PKS Siap Berkolaborasi Majukan Budaya, Pariwisata, dan Kesejahteraan Masyarakat Bali

Fikri mengungkapkan, sektor kebudayaan menjadi faktor pendorong langsung bagi daerah untuk meningkatkan kualitas pembangunan manusia, yang pada akhirnya memajukan daerah itu sendiri.

“Selama ini literasi kita nomor 62 dari 70 negara, jangan-jangan karena perhatian kita terhadap budaya masih lemah. Ini karena masih menganggap budaya itu membebani dan buang-buang anggaran bahkan, keberadaan budaya itu bisa berpengaruh terhadap posisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Brebes,” tandas pria yang kerap disapa pa Fikri ini.

Menurut Fikri, masih banyak daerah yang belum memiliki pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah, sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan.

“Persoalan lain, rata-rata dana kebudayaan di kabupaten/ kota ini kecil, karena masih menganggap membebani APBD,” tambahnya.

“Padahal, kebudayaan merupakan suatu yang penting bagi masa depan Bangsa. Tapi, masih dipandang sebelah mata,” ungkap Pa Fikri.

Ia menambahkan, budaya itu mestinya dinilai sebagai investasi, bukan dianggap membebani anggaran daerah.

“Destinasi wisata misalnya, tidak mempunyai makna apa-apa ketika tidak ada natural landscape (kekayaan alam), culture (budaya) dan kreatif ekonomi,” jelas dia.

Artinya, budaya itu penting kedudukannya dalam pengembangan wisata, dan di bidang pendidikan, pembentukan karakteristik bangsa itu berawal dari budaya.

“Nah, adanya kegiatan Direktorat Perlindungan Kebudayaan Kemendikbudristek ini, kami harapkan bisa mendorong perhatian terhadap pengembangan dan perlindungan kebudayaan,” ucap Fikri.

Direktur Pelindungan Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahyudin mengatakan, kekayaan budaya asli Brebes yang sudah didaftarkan di level nasional hingga saat ini baru empat. Yakni Tradisi Ngasah di Jalawastu Kecamatan Ketanggungan, telur asin, batik salem dan sate blenggong.

Pendaftaran itu pengusulannya dari masyarakat dan pemkab kepada provinsi dan dilanjutkan ke pusat. Di tingkat pusat usulan itu kemudian dikaji tim ahli warisan budaya. Selain melakukan kajian, tim juga memverifikasi, cek lapangan, dan hasilnya diusulkan ke Menteri untuk ditetapkan.

“Kalau se Indonesia, di tahun 2022 jumlahnya ada 1.728 kekayaan budaya yang sudah masuk WBTB. Adanya kegiatan Sinergi Perlindungan Perlindungan WBTB ini, kami harapkan bisa mendorong dan menumbuhkan kesadaran, perhatian serta kepedulian seluruh lapisan masyarakat terhadap kebudayaan,” ujarnya.

Baca juga: Masa Reses, Anggota FPKS DPR Main ‘Ketoprak’ Hibur Rakyat

Lebih lanjut dia mengatakan, pemerintah daerah diharapkan bisa melakukan gerakan terkait perlindungan kebudayaan tersebut.

“Termasuk, dengan menggandeng kelompok masyarakat hingga perguruan tinggi,” sambungnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes, Rofiq Qoidul Adzam mengatakan, Pemkab mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan yang dilaksanakan Direktorat Perlindungan Kebudayaan Kemendikbudristek, karena bisa mendorong perhatian terhadap kebudayaan