
Jakarta (07/11) — Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Slamet mengungkapkan, pentingnya pelibatan tokoh pemuka agama dalam segala aspek kehidupan negara berketuhanan terkhusus dalam permasalahan yang berkaitan dengan moral dan perilaku masyarakat.
Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan belajar dari Komunitas Interfaith Rainforest Intiative-Indonesia (Prakarsa Lintas Agama Untuk Hutan Tropis Indonesia), Menteng, Jakarta, di Ruang Rapat Fraksi PKS, Senayan, Jakarta, Selasa (07/11).
“Fenomena deforestasi hutan menjadi perhatian para pemuka agama yang tergabung dalam, Interfaith Rainforest Intiative-Indonesia (IRI) dikarenakan penyebab dari permasalahan ini juga berkaitan dengan moral dan tingkah laku, oleh karenanya kami ingin ikut berpartisipasi dan berkontribusi untuk penyelamatan hutan Indonesia”, ungkap perwakilan dari IRI-Indonesia.
Lebih lanjut, mereka menyampaikan bahwa adanya kendala dalam implementasi aksi, salah satunya karena kurang mendapat perhatian dan dukungan anggaran dari pihak pemerintah seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), harapanya Fraksi PKS dapat membantu menyuarakan aspirasi IRI-Indonesia.
“Memang penting memerankan tokoh atau pemuka agama dalam penyelesaian masalah itu menjadi penting dikarenakan mereka jauh lebih dekat dengan masyarakat, harapannya dari tokoh atau pemuka agama dapat mensosialisasikan kepada masing-masing umatnya terkait isu-isu lingkungan hidup ini dalam kerangka keagamaan, karena peran pemuka agama penting dalam gerakan moral dan merubah mindset”, ungkap Slamet kepada para pihak prakarsa lintas agama untuk hutan tropis indonesia.
Slamet pun berkomitmen untuk mengupayakan bersama dalam menyampaikan aspirasi dan mendorong untuk dukungan anggaran dari IRI-Indonesia kepada pihak KLHK.
“Insya Allah kita ikhtiarkan bersama untuk mendorong kementerian KLHK memberikan perhatian dan dukungannya untuk IRI-Indonesia, mudah-mudahan nanti dapat menghasilkan usulan program yang efektif dan memberdayakan para pemuka agama, karena jangan sampai para pemuka agama hanya dijadikan sebagai pemadam kebakaran saja, tetapi harusnya dijadikan sebagai pencegah terjadinya kebakaran”, tutupnya.